Diduga Ada Pengondisian Seleksi Perades, Anak Kades Pragelan Dijagokan Jadi Kepala Dusun

SuaraBojonegoro.com – Isu tak sedap menyelimuti proses pengisian perangkat desa (Perades) Pragelan, Kecamatan Gondang, Kabupaten Bojonegoro. Rencana seleksi yang dijadwalkan pada 11 Juni 2025 itu diduga sarat pengkondisian, terutama terkait munculnya nama anak Kepala Desa sebagai salah satu peserta. Senin (9/6/2025).

Dari data yang dihimpun awak media menyebutkan bahwa, Seleksi ini diikuti oleh delapan peserta yang bersaing dalam tiga formasi jabatan, diantaranya adalah Kaur Keuangan dengan pendaftar Mokhamad Alfian, Hesta Afita Nanda, dan Julia Puput Seliana, kemudian
Kepala Dusun Pragelan dengan pendaftar Rozy Iswanto dan Dimas Aditya Pratama, dan Kepala Dusun Randu Pitu diantaranya pendaftar adalah Areza Ade Nugraha (anak Kepala Desa), Eka Puspita Sari (menantu Kepala Desa), dan Mianto.

Namun, isu yang santer beredar di masyarakat menyebutkan bahwa seleksi ini diduga hanya formalitas. Diduga Nama Areza Ade Nugraha, putra dari Kepala Desa Pragelan Rumiati, digadang-gadang akan keluar sebagai pemenang pada formasi Kepala Dusun Randu Pitu.

Hal ini membuat Seorang peserta seleksi perangkat Desa Pragelan, yang enggan disebutkan namanya menyampaikan  adanya kekhawatiran tersebut, karena ada anak Kades yang ikut seleksi perangkat Desa.

“Memang benar, anak kepala desa Areza Ade Nugraha dan menantunya Eka Puspita Sari ikut seleksi perangkat. Kalau benar rumor itu terjadi, patut dipertanyakan independensi tim penguji, termasuk Universitas Wisnuwardhana (UNIDHA) dari Malang yang ditunjuk sebagai pihak ketiga,” ungkapnya.

Upaya konfirmasi ke panitia pelaksana juga menemui jalan buntu. Ketua Panitia, Agus, tak memberikan respons meski telah dihubungi berulang kali. Sementara itu, akses konfirmasi ke pihak UNIDHA pun sulit diperoleh.

Kepala Desa Pragelan Rumiati ketika dikonfirmasi awak media membenarkan bahwa anak dan menantunya ikut dalam seleksi. Saat ditanya soal rumor kemenangan anaknya, ia menjawab dengan singkat dan santai.

“Kalau iya, kenapa?” katanya.

Ada Dugaan kuat dari beberapa warga dan peserta bahwa proses pengisian perangkat desa Pragelan tidak dilakukan secara objektif dan transparan, dan ditengarai sarat kepentingan keluarga. (Red/Lis/Yos)