Beberapa Konsen Watannas di Kabupaten Bojonegoro

SUARABOJONEGORO.COM – Enam Anggota Dewan Ketahanan Nasional (Watannas) bakal melakukan kunjungan di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, selama beberapa hari kedepan, Selasa (28/8/2018).

Adalah Mayjen TNI Aris Martono Haryadi. Kolonel Czi Rido Hermawan,M. Sc. Ir. Hadian Ananta Wardana, CES Kolonellnf Judi Paragina Firdaus, M.Sc. Kolonel Czi Budi Irawan, S.ip,M.Si, Kombes Pol Yulias, S.lk.

Enam Anggota Watannas tersebut diterima dilantai 7 gedung pemerintah kabupaten setempat oleh PJ Sekertaris Daerah Kabupaten Bojonegoro, Yayan Rohman AP MM.

Kolonel Corps Zeni Rido Hermawan, M.Sc menyampaikan, bahwa kunjungan di Bojonegoro untuk membuat program emas biru, yakni perikanan dilaut dan daratan dan emas hijau adalah pertanian, perkebunan dan lingkungan hidup.

Baca Juga:  Hingga Desember 2018 Pemkab Bojonegoro Baru Serap Anggaran 66 Persen

Pj Sekertaris Daerah Kabupaten Bojonegoro, Yayan Rohman AP MM dalam sambutannya menyampaikan, kedatangan tim Watannas ini sudah dirasakan jauh – jauh hari Karena akan membantu dampak positif bagi Kabupaten Bojonegoro.

Ia menjelaskan, bahwa 40 persen wilayah Bojonegoro adalah hutan, dan 12 anak sungai bermuara di Sungai Bengawan Solo. Memiliki cadangan minyak dan gas, 20 persen mensuplai cadangan minyak dan gas untuk negara.

Sedangkan, lahan di Kabupaten Bojonegoro seluas 144.000 hektar lahan padi, populasi sapi mencapai 200.000 ekor.

“Dengan kedatangan Watannas ini akan memberikan manfaat untuk kelestarian hutan, ketersediaan air bersih dan kelangsungan cadangan minyak nasional serta agro bisnis yang lain,” ucapnya.

Baca Juga:  Australia Jajaki Peluang Kerjasama Di Bojonegoro

Kepala Bagian Humas dan Protokol, Heru Sugiharto mengatakan, Tim Setjen Wantannas akan mengadakan pengkajian terkait kondisi ketahanan nasional di daerah.

Meliputi aspek politik, hukum, ekonomi, sosial, pertahanan-keamanan, di wilayah Jawa Timur secara umum, dan khususnya di wilayah Kabupaten Bojonegoro dan Kabupaten Tuban.

“Titik berat peninjauan adalah sembilan program pemerintah, diantaranya pengembangan potensi pertambangan minyak, lingkungan hidup, DAS Bengawan Solo serta pariwisata di daerah, termasuk kondisi infrastruktur di daerah,” pungkasnya. (nuf/yud)

Reporter : Nuzulul Furqon

Editor : Wahyudi