SUARABOJONEGORO.COM – Kepala Dinas Sosial Kabupaten Bojonegoro, Helmy Elisabet, mengatakan bahwa sistem pendistribusian program pemerintah Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) menggunakan E-Warung.
Pasalnya, sistem tersebut dinilai lebih modern dan terpadu. Sebelumnya diberikan terlebih dahulu ke pihak desa, baru kemudian dibagikan. Namun, saat ini dilakukan BPNT.
“Langsung bisa dilayani dengan mengesekan kartu edisi dari BNI. Beras, bisa dibawa pulang,” katanya kepada wartawan, Minggu (26/8/2018).
Penerima BPNT di Kabupaten Bojonegoro terdapat 121.462 warga miskin. Sedangkan untuk nominalnya adalah Rp 110 ribu yang diberupakan beras dan telur.
“Warga miskin bisa menerima langsung di E-Warung, serta tidak bisa ditunaikan,” ucapnya.
Tim Koordinasi Bantuan Sosial (Tikor Bansos) dipimpin Pj Sekda Kabupaten Bojonegoro, Dinas Pangan, Dinas Perdagangan, Inspektorat, PMD serta Bank BNI Bojonegoro.
“Kita sebatas memastikan bagaimana warga miskin tersebut bisa menerima sesuai haknya,” tandasnya.
Selain itu, untuk memastikam program tersebut dapat berjalan efektif pihaknya tetap melibatkan desa dalam penunjukan E-Warung. Tetapi, dalam penunjukan tersebut yang dapat memutuskan E-Warung adalah BNI Cabang Bojonegoro.
“Segala kebutuhan beras dan telor semua yang bisa menyediakan dan membeli di suplier, tetap E-Warung tersebut,” katanya.
Elisabeth menegaskan, bahwa sesuai panduan umum pihak dinsos ataupun kecamatan tidak diperbolehka mengatur suplier dalam pendistribusian BPNT
“Semua dilakukan oleh E-Warung sendiri,” pungkasnya. (bim/yud)
Reporter : Bima Rahmat
Editor : Wahyudi