Direktur IDFoS Indonesia Jadi Dosen Praktisi di Unigoro

SuaraBojonegoro.com — Prodi administrasi publik Universitas Bojonegoro (Unigoro) menggelar kuliah praktisi di Gedung Mayor Sogo Unigoro, pada Kamis (18/1/24). Kuliah praktisi kali ini mengusung tema Policy Brief dalam Analisis Kebijakan Publik. Prodi tersebut menghadirkan Joko Hadi Purnomo, SE., ME., M.Si., selaku Direktur IDFoS Indonesia sebagai dosen praktisi.

Di hadapan para mahasiswa, Joko menuturkan, kebijakan yang diambil pemerintah selalu melibatkan banyak pihak. Masyarakat umum bisa berkontribusi memberikan saran atas kebijakan tersebut. Baik bersifat pro maupun kontra. “Ada tiga jenis saran kebijakan yang bisa kita berikan. Yakni policy memo, policy brief, serta policy paper yang bersifat jangka pendek atau jangka panjang,” tuturnya.

Policy brief adalah dokumen ringkas yang berisi temuan atas isu tertentu sekaligus rekomendasi solusi. Joko melanjutkan, sebelum menyusun policy brief IDFos Indonesia menyelenggarakan diskusi multi pihak untuk mendapatkan beragam gambaran.

Baca Juga:  Teddy Minahasa Terjerat Kasus Narkoba

“IDFoS membuat pakem hexahelix dengan mengundang semua unsur yang berkepentingan. Membuat policy brief bukan sesuatu yang sulit. Jangan terlalu dipikirkan apa metodologinya, teorinya, dan paradigmanya,” lanjutnya.

Pria asal Tuban ini menjelaskan, policy brief memiliki urgensi sebagai jembatan penghubung antara analis kebijakan dengan pembuat kebijakan. Serta alat untuk berbagai tujuan dalam proses kebijakan. Sistematika menyusun policy brief terdiri dari judul yang singkat, informatif, dan menarik. Kemudian pendahuluan yang berisi telaah isu di media massa dan hasil diskusi multi pihak. Serta executive summary yang berisi rumusan masalah sekaligus rekomendasi kebijakan.

“Nah, rekomendasi kebijakan yang kita berikan harus lebih dari satu. Supaya pembuat kebijakan punya alternatif solusi. Selain itu membuat policy brief tidak usah banyak-banyak. Tiga atau empat lembar sudah cukup, dengan disertai foto orisinil dan grafis yang menarik,” jelas Joko.

Baca Juga:  PROYEK BEACH CLUB DI GUNUNG KIDUL MILIK RAFFI AHMAD DI KAWASAN KONSERVASI ALAM DITOLAK MASYARAKAT

Agar policy brief bisa berdampak, Joko menekankan agar mengangkat isu-isu penting dan terkini. Serta beri rekomendasi dan solusi yang meyakinkan. “Bagikan policy brief dalam acara yang berkaitan dengan topik yang diangkat. Lalu upload policy brief tersebut ke website sebagai knowledge management. Sekaligus sampaikan secara langsung ke para pengambil kebijakan,” tukasnya.

Kuliah praktisi yang dimoderatori Dr. Rupiarsieh, M.Si., berlangsung lancar. Mahasiswa prodi administrasi publik tampak antusias dengan topik kali ini. Mereka memanfaatkan momen tersebut untuk berdiskusi tentang penyusunan policy brief. (din/Red)