Komite Seni Rupa Gelar Muhibah ke Festival Kampung Salak Rengel

SuaraBojonegoro.com – Setelah melakukan serangkaian kegiatan internal, Caretaker Dewan Kesenian Bojonegoro mulai melaksanakan program kegiatan seni yang melibatkan publik. Salah satunya melalui komite seni rupa yang digawangi oleh Ekopeye lewat kegiatan muhibah seni dalam kegiantan Festival Kampung Salak di Rengel Tuban. “Kami berperan sebagai jembatan, agar seniman dari Bojonegoro dapat berkiprah lebih luas lagi,” ujar pria bernama asli Eko Priyatno tersebut.

Secara garis besar, pihak komite seni rupa yang memang diundang oleh penyelenggara kegiatan guna mengikutsertakan karya-karya seniman dari Bojonegoro tersebut, akan menjadi koordinator kuratorial dan distribusi karya hingga terpajang dalam kegiatan yang dijadwalkan berlangsung mulai Tanggal 19 hingga 23 Juli tersebut. “Dapat mendaftarkan diri melalui WA Admin di 0858 5092 1996, nanti di informasikan melalui detil teknisnya,” tambahnya.

Baca Juga:  Inilah Susunan Pengurus Caretaker Dewan Kesenian Bojonegoro

Masih menurut Eko, hingga Tanggal 14 Juli nanti karya lukis yang didaftarkan akan dikumpulkan di Kantor Kesenian Bojonegoro yang ada di Kompleks Taman Rajekwesi, kemudian akan dibuatkan label berupa QR Code untuk e-katalog. “Soal QR Code tersebut, kami sudah studi ke galeri-galeri yang ada di Surabaya. Dan memang QR Code tersebut lebih praktis dan tak lekang,” pungkasnya.

Selain dari komite seni rupa, cabang seni lain juga sedang menyiapkan sejumlah program untuk publik. “Kita awali dari tingkat Bojonegoro, kemudian ke regional, nasional hingga ke tingkat Asia Tenggara pada tahun 2023 ini,” jelas Emi Sudarwati, Ketua 1 Caretaker Dewan Kesenian Bojonegoro yang bertugas untuk hal-hal internal dalam kaitannya program-program kegiatan.

Baca Juga:  Bale Parawangsa Representasikan Sandur Pakeliran di Jagong Budaya

Untuk sementara, terdapat 6 komite yang dikhususkan menyusun program-program cabang seni. Yakni komite seni rupa, seni musik, seni tari, seni sastra, seni teater, dan komite seni media rekam. “Arah dari program yang disusun adalah berakar pada seni tradisional yang berkembang di wilayah Kabupaten Bojonegoro,” tambah Suyanto, selaku pengurus Bidang Seni Tradisional dan Kebudayaan. (Red/Lis)