SUARABOJONEGORO.COM – Para petani di beberapa desa Kecamatan Kepohbaru, Kabupaten Bojonegoro terancam gagal panen. Lantaran adanya proyek pembangunan saluran air waduk pacal.
Sehingga, air tidak bisa mengaliri sawah para petani. Akibatnya, lahan persawahan petani tersebut mengalami kekeringan. Diantaranya, lahan persawahan Desa Balongdowo dan Desa Krisik.
Pantuan di lapangan, ratusan hektar tanaman padi baru saja tanam, mengalami kekeringan. Tanahnya terlihat pecah-pecah karena kekurangan air. Para petani hanya bisa pasrah dengan kondisi tersebut.
Mereka (petani) berharap Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro bisa segera turun tangan untuk mengatasi persoalan ini.
“Iya sejak dua bulan kemarin sudah tidak ada air,” ujar Juwadi, salah satu petani dari Dusun Saban, Desa Turigede, Kecamatan Kepohbaru.
Menurut dia, kekeringan ini terjadi lantaran adanya proyek saluran air dari waduk pacal. Sehingga, air tidak bisa mengaliri sawah mereka. “Informasinya karena salurannya dibuntu karena ada proyek,” ungkap dia.
Jika kondisi ini terus terjadi, lanjut dia, bukan tidak mungkin padi yang baru berumur beberapa minggu akan mengalami gagal panen. Sebab, para petani kebingungan mau mencari air dari mana.
“Biasanya, kami menggunakan diesel. Tapi ini tidak ada air sama sekali, jadi pasrah saja,” terangnya.
Ia berharap pemerintah bisa turun tangan untuk menyelesaikan persoalan air ini. Jika terlalu lama, padi bisa segera mati. “Kami berharap pemerintah bisa memberikan solusi terkait kekurangan air ini,” pungkasnya. (lis/yud)