SUARABOJONEGORO.COM – Pratiwi (12), siswi SDN Sekar 1, Kecamatan Sekar, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur sudah lama mendambakan kondisi ruang kelas yang dia gunakan menimba ilmu setiap hari menjadi bagus. Tidak lembab dan bocor seperti sekarang ini.
“Mudah-mudan sebelum lulus nanti semua ruang kelas di sini sudah bagus semua,” kata siswi kelas VI ini kepada wartawan ditemui di sekolahnya, Selasa (20/3/2018).
Keterbatasan itu dirasakan Pratiwi sejak masih duduk di bangku kelas 1 sampai 4. Gadis berambut kuncir kuda ini selalu menjumpai ruang kelasnya lembab setelah hujan deras mengguyur.
“Mejanya banyak yang basah kena air hujan dari atap yang bocor,” tuturnya.
Akibat kondisi tersebut tidak jarang warga sekolah membersihkan ruang kelas sebelum pelajaran dimulai. Bahkan, kegiatan belajar mengajar dihentikan setiap kali hujan deras datang, dan para siswa berkumpul di ruangan yang kondisinya bagus.
“Ingin ruangannya selalu bersih dan indah kalau ada lantainya. Biar nyaman kalau belajar,” imbuhnya.
Senada disampaikan, Aditya Pratama, siswa SDN Suwaloh 1, Kecamatan Balen. Pelajar kelas III itu mengaku selalu melihat ke atas karena khawatir atapnya ambruk.
“Campur takut, jadinya nggak bisa konsentrasi,” ujarnya saat ditemui di sekolahnya.
Apalagi ketika datang hujan lebat disertai angin kencang serasa membawa terbang genteng yang berada tepat di atasnya. Pelajaran dihentikan untuk menghindari kejadian yang tidak diinginkan.
“Kadang ada suara-suara berisik kalau anginnya kencang,” imbuhnya.
Baik Pratiwi maupun Aditya berharap pemerintah segera memperbaiki ruang kelas mereka. Agar para siswa dapat belajar dengan nyaman, tenang, dan konsentrasi.
Mereka merasa senang kalau ada perbaikan ruang kelas, karena sudah jadi impian sejak lama.
Dikonfirmasi secara terpisah, Kepala Dinas Perumahan, Pemukiman, dan Cipta Karya Bojonegoro, Welly Fitrama, menyatakan, segera merehabilitasi bangunan SD yang mengalami kerusakan baik ringan, sedang, dan berat secara bertahap. Tahun ini ada 53 SD yang tersebar di sejumlah kecamatan akan diperbaiki, jumlah anggaran yang disediakan sebesar Rp30 miliar.
Selain rehap bangunan yang rusak, tambah dia, tahun ini akan membangun gedung baru.
Sementara itu, salah satu Calon Bupati (Cabup) Bojonegoro, Soehadi Moeljono, mengaku merasakan apa yang dirasakan para siswa dan warga sekolah tersebut. Karena itu, kedepan pihaknya akan meningkatkan mutu pendidikan melalui perbaikan infrastruktur pendidikan.
“Ini sudah menjadi prioritas program kami kedepan,” tegas Pak Mul, sapaan akrab Soehadi Moeljono.
Menurut dia, pendidikan harus diutamakan karena sebagai sarana untuk meningkatkan sumber daya manusia (SDM) masyarakat Bojonegoro yang tangguh.
“Kedepan jangan ada lagi sekolah yang rusak,” tandas Cabup yang berpasangan dengan Kader NU, Mitroatin. (*/red)