POTRET RUSAKNYA GENERASI MILENIAL DI ZAMAN NOW

Oleh : Puji Yuli

Generasi muda yang berprestasi, milenial dan bertakwa merupakan sosok yang diharapkan bagi negeri ini. Dimana generasi milenial yang bertakwa dan berkualitas itu bisa sebagai pilar penting untuk membangun kemajuan bangsa raih peradaban gemilang. Seperti pidato bung karno yang menyatakan “Berilah saya 40 orang pemuda untuk bisa membangun kemajuan bangsa ini”. Oleh karena itulah, generasi milenial yang bertakwa dan berkualitas sangat dibutuhkan bagi negeri ini.

Tetapi, sungguh ironis, kalau kita melihat fakta generasi muda dan milenial saat ini. Tentu kita akan menjumpai banyaknya generasi milenial yang terjerumus narkoba, pergaulan bebas, pornografi maupun tawuran. Fenomena ini terjadi di pusat kota maupun di lingkungan pedesaan. Bahkan kita akan menjumpai adanya kasus kekerasan yang terjadi di kalangan pelajar maupun di kalangan suporter sepakbola yang dilakukan oleh generasi milenial negeri ini.

Baru baru ini di televisi maupun media sosial diberitakan pada hari Minggu 23 September 2018 merupakan hari kelabu dan memilukan bagi keluarga Haringga. Karena pada hari itu, Haringga tewas di tangan Bobotoh. Dia menjadi korban lantaran keberadaannya sebagai Jakmania diketahui supporter Persib sesaat sebelum Liga berlangsung. Pengeroyokan dan pemukulan tak bisa dihindari, Haringga korban pembantaian oknum Bobotoh tewas seketika di area Stadion Bandung Lautan Api.

Baca Juga:  Optimalisasi Peran Generasi Muda dalam Pencegahan Intoleran, Radikalisme dan Terorisme

Selain itu, masih hangat dalam benak kita sebuah temuan yang mencengangkan seperti yang diungkapkan oleh Direktur Perkumpulan Keluarga Indonesia (PKBI) Lampung, Dwi Hafsah Handayani. Ia menemukan dalam salah satu SMP di Lampung yang 12 siswinya hamil. Hafsah yang pernah mengadakan survei di sekitar kampus dan kos-kosan pun kembali tercengang ketika mengetahui, ada sekitar 100 kondom terjual dalam satu bulan.(Tribun Lampung.co.id,02/10/2018)

Kasus di atas sebenarnya bukanlah persoalan baru dalam dunia pendidikan negeri ini. Wajah Indonesia untuk kesekian kalinya tercoreng oleh ‘prestasi’ kehamilan remaja usia sekolah di luar pernikahan dan adanya pengeroyokan terhadap remaja milenial di zaman now karena arus globalisasi yang sarat nilai liberalisme. Tentu hal ini menjadi hal yang sangat memprihatinkan mengingat remaja adalah aset suatu negara sebagai calon pemimpin di masa depan.

Sudah seharusnya, remaja milenial mulai untuk berhijrah sesuai dengan ajaran Islam untuk membangun peradaban negeri ini. Remaja milenial perlu menyadari bahwa pemuda adalah salah satu pilar penting untuk membangun kemajuan bangsa raih peradaban gemilang. Sehingga remaja milenial mulai sibuk belajar Islam juga produktif belajar ilmu pengetahuan dan teknologi untuk kemajuan negeri ini. Diharapkan remaja milenial tidak terjerumus dalam pergaulan bebas, narkoba maupun tindakan kekerasan antar pemuda yang bisa merusak pembangunan negeri ini.

Baca Juga:  MENGAPA RAKYAT MEMILIH WAHONO-NURUL (Sambungan ke 2)

Oleh karena itu, perlu adanya kerja sama dan tanggung jawab dari keluarga, masyarakat, sekolah dan negara untuk mengontrol dan menyelamatkan generasi muda milenial yang terdapat kerusakan moral dan akhlak di era liberalisme. Selain itu, perlu adanya edukasi kepada generasi muda milenial tentang ajaran Syariah Islam yang mengatur tentang akhlak dan kepribadian. Hal itu diperlukan agar bisa menanggulangi rusaknya generasi milenial di masa depan untuk membangun peradaban suatu bangsa. Terlebih lagi negara memiliki peran penting untuk mewujudkan suasana ketaatan kepada Allah SWT di lingkungan generasi muda milenial agar bisa membangun negeri ini meraih kemenangan peradaban. (JW/*)

 

Foto Ilustrasi: poskotanews