WOW, ANAK SD TERPAPAR VIRUS HIV

Oleh : Puji Yuli

Pemerintah Kabupaten Samosir, Sumatera Utara menyatakan akan menciptakan sistem pengajaran terpisah bagi 3 anak yang diduga mengidap HIV. Hal ini setelah ditolaknya 3 anak SD di desa Nainggolan ditolak bersekolah karena para orang tua lainnya khawatir anak anak mereka dapat tertular virus HIV. Data PTK menunjukkan sekitar 3200 anak di Indonesia terjangkit HIV dengan penularan dari ibu. Penularan yang paling banyak adalah para istri pengguna narkoba dengan suntik, istri para pria gaya maupun para pekerja seks komersial. ( https:// www.bbc.com/Indonesia /Indonesia 45942934).

Apa yang ada di dalam pikiran kita saat mendengar anak SD kena HIV??? Tentunya sedih dan miris banget. Dimana pelajar merupakan salah satu aset dalam pembangunan generasi sebagai calon pemimpin masa depan bangsa. Apa jadinya negeri ini jika anak anak pelajar terpapar HIV, pornografi maupun narkoba??. Ini merupakan suatu bencana sosial negeri ini yang bisa menghancurkan generasi penerus bangsa. Padahal pemuda merupakan agent of change pembangunan peradaban suatu bangsa.

Baca Juga:  Ha..!! Penderita HIV/AID di Kecamatan Kota Bojonegoro Banyak?

Peristiwa ini sungguh memilukan di dunia pendidikan dan di lingkungan sosial masyarakat negeri ini. Bagaimana tidak hancur, dimana 3 pelajar SD tidak berdaya kena HIV yang mengakibatkan terputusnya akses pendidikan maupun akses sosial yang akan mereka alami. Sehingga menimbulkan masa depan suram bagi mereka, padahal pelajar SD itu butuh pendidikan dan pembinaan sosial agar bisa sukses jadi calon pemimpin masa depan bangsa ini. Sungguh tragis dan miris, hidup anak anak pelajar di zaman now. Dimana halal haram tidak dijadikan sebagai standar ukuran perbuatan, akibatnya anak anak jadi korban virus HIV.

Ingatlah bahwa anak anak itu merupakan amanah penting yang perlu dijaga dan diberikan perlindungan agar bisa terhindar dari virus HIV. Dimana ini terjadi karena ulah dari orangtuanya yang bermaksiat dengan penyalahgunaan narkoba, melakukan pergaulan bebas bahkan terjerumus perilaku penyimpangan seksual. Sehingga berdampak pada penularan virus HIV kepada anak anak tidak berdosa yang akan mengalami masa depan suram dalam menjalani hidup di zaman now. Sungguh ironis dan kasihan anak anak generasi bangsa ini.

Baca Juga:  Bojonegoro Tempati Urutan 15 Besar Dengan Kasus HIV Aids

Oleh karena itulah, perlu adanya upaya perbaikan keluarga dan anak anak negeri ini untuk berhijrah. Perlunya kita berubah menjadi generasi dan keluarga yang berlomba lomba untuk meraih ketaatan kepada Allah SWT. Hal ini dilakukan agar anak anak sebagai aset generasi muda bangsa bisa diselamatkan dari virus HIV dan dari kerusakan moral. Dengan ini diharapkan anak anak negeri ini bisa menjadi generasi yang berprestasi dan generasi Qur’ani yang bisa menopang kemajuan pembangunan bangsa ini.

Semoga kita termasuk anak anak pelajar yang mampu bertakwa dan terhindar dari virus HIV yang mematikan masa depan generasi bangsa ini. Wahai para orang tua dan anak anak ayo mulai belajar Islam sebagai pandangan hidup bagi kesuksesan dalam pembangunan masa depan bangsa ini. Dengan itu, diharapkan umat Islam menjadi umat terbaik dan bisa terhindar dari virus HIV. Amiin ya Allah SWT. (**)