Wayang Kulit Semalam Suntuk Meriahkan Sedekah Bumi Dusun Bogo Desa Ngumpakdalem

Reporter : Putut Sugiarto.

SuaraBojonegoro.com – Ratusan Warga Dusun Bogo Desa, Ngumpak Dalem, Kecamatan Dander Kabupaten Bojonegoro, memaadati lapangan Dusun Bogo untuk menyaksikan pagelaran wayang kulit yang merupakan rangkaian puncak acara sedekah bumi yang diselenggarakan mulai tadi siang, Jum’at (04/08//2023).

Acara sedekah bumi tadi siang berlangsung di Punden Krapyak Mbah Damisih Dusun Bogo RT 26/06 Desa Ngumpak Dalem, kemudian dilanjut dengan acara malam ini.

Pagelaran Seni Budaya Wayang Kulit dengan lakon Semar Bangun Kayangan bersama Ki Dalang Suhartono dari Desa Bangilan Kecamatan Kapas, tampak begitu semarak, selain penonton yang sebagian besar dari kalangan orang-orang tua, tak ketinggalan kawula muda juga berdatangan untuk menonton.

Baca Juga:  Tim Relawan Desa Trucuk Bersama Relawan Barisan Pendekar Malowopati Siap Menangkan Setyo Wahono - Nurul Azizah

Asril (19) warga desa Bangilan Kecamatan Kapas ketika diwawancarai awak media mengatakan jika kedatangannya dia kali ini memang sengaja menonton sekaligus belajar lebih jauh tentang budaya jawa yang sesungguhnya.

“Ingin belajar lebih jauh tentang budaya jawa mas kan sudah langka anak muda kekinian nonton wayang kulit” tutur pemuda yang jg masih aktif kuliah di fakultas sastra UGM Jogja ini.

Terpisah Ketua Panitia dan juga tokoh pemuda Dusun Bogo, Bimono menyampaikan kepada suarabojonegoro.com, bahwa pagelaran wayang kulit ini adalah puncak acara tradisi nyadran atau sedekah bumi di dusun ini, kami setiap satu tahun sekali di hari Jum’at Pahing di setiap Bulan Muharram atau Bulan Suro.

Baca Juga:  Jelang Natal dan Tahun Baru Harga Daging Ayam di Pasar Kota Bojonegoro Meroket

“Antusias dan partisipasi warga Dusun Bogo ini sangat luar biasa mas, demi uri uri budaya jawa dan tradisi budaya ini tetap langgeng dan lestari, ” ujar Bimono.

Bimono juga menambahkan bahwa pelestarian budaya jawa adalah kewajiban kami para pemuda, sebagai generasi penerus kami berkewajiban untuk tetap mempertahankan budaya ini hingga abadi sepanjang masa.

“Kalau bukan kami, siapa lagi mas, mohon do’anya agar acara kami berjalan lancar, terima kasih kepada semua warga masyarakat, para perangkat desa, aparat kepolisian, linmas yang telah membantu kelancaran acara ini, ” pungkas Bimono. (Red/Put)