Reporter : Bima Rahmat
SuaraBojonegoro.com – Maraknya berita hoax dan ujaran kebencian pasca Pemilhan Umum (Pemilu) 2019 di media sosial membuat sebagian warga merasa resah. Bahkan warga masyarakat juga tidak sedikit yang bigung atas hasil perhitungan cepat yang beredar. Pasalnya kedua kubu baik pendukung 01 dan 02 saling klaim kemenagan. Kamis (18/04/19).
Widya, salah satu warga Kecamatan Bojonegoro, Kabupaten Bojonegoro, mengungkapkan kekhawatirannya di paska Pemilu 2019 ini. Dirinya khawatir jika berita-berita hoax yang saling klaim kemenagan ini dapat menimbulkan gesekan diarus bawah.
“Kalau saling klaim dan menuding salah satu kubu berbuat curang saya khawatir ini dapat menimbulkan gesekan di masyarakat,” katanya.
Kepada suarabojonegoromcom, dirinya berharap para elit-elit politik khususnya di Kabupaten Bojonegoro, dapat mengendalikan emosi para pendukungnya masing-masing khususnya di dunia maya.
“Kalau hanya klaim kemenagan itu biasa sih, tapi kalau menyebarkan berita hoax dan ujaran kebencian ini yang perlu ditindak tegas,” ujarnya.
Menurutnya Pemilu merupakan pesta demokrasi bagi rakyat Indonesia untuk memilih putra terbaik bangsa untuk memimpin 5 tahun kedepan. Sehingga siapa pun yang terpilih menjadi pemimpin hakikatnya rakyat indonesia lah yang menag.
“Ini bukan kemenagan salah satu kelompok, ini kemenagan semua,” jelasnya.
Dirinya berharap dalam hal ini instansi kepolisian lebih aktif dan tidak segan-segan menindak tegas oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab yang menyebarkan berita hoax dan ujaran kebencian di dunia maya.
“Jangan sampai berita-berita hoax mempengaruhi masyarakat,” pungkasnya. (Bim/red).