Reporter: Yudianto
SuraBojonegoro.com – Bojonegoro selalu punya tempat kuliner menarik untuk dikunjungi, salah satunya Warung kuning yang menyediakan kopi dan makan.
Selain menjual kopi, warung ini juga menyajiakn makanan lengkap dengan sederet lauk-pauk, serta ditemani pemandangan asri pedesaan yang Terletak di Jalan veteran Persisnya utara SPBU Warung Kopi dan makan.
Tak ayal konsep dari warung memang benar-benar tenang dan asri, cocok bagi orang-orang untuk melepas lelah, meskipun tempatnya ini berada di jalan raya yang penuh dengan keramaian.
“Lalu semakin lama, semakin rame, ternyata disukai pengunjung. Mereka tertarik akan suasana pedesaan di sini. Mereka ingin menikmati sawah, melihat pemandangannya, terus juga makanannya,” kata Warsini Salah Satu Pegawai Warung, kepada Awak Media SuaraBojonegoro.com, Minggu (13/06/2020).
Tempat warung kopi dan makan ini, dengan bangunan Kayu papan jati di pinggir Jalan Veteran punya konsep prasmanan. Pengunjung bisa mengambil sendiri lauk-pauk untuk mengisi perut.
Ada berbagai macam lauk yang disajikan, seperti sayur lodeh, sop ayap, sayur asem, telur dadar, ikan pindang, tempe, goreng hingga kopi hitam yang khas Bojonegoro.
“Tapi yang paling banyak dipilih ya sayur lodeh, juga tempe goreng, dan kopinya,” tambah Warsini.
Warung yang di sebut dengan sapaan warung kuning punya rasa kopi pahit khas kopi tubruk, berwarna hitam pekat. Paling nikmat diminum saat panas. Apalagi porsinya pas, secangkir kecil.
Minum kopi diwarung kuning milik pak Sujak di sini kian nikmat, karena ditemani pemandangan apik dan suasana asri khas pedesaaan.
Sebuah pengalaman menyenangkan bagi yang ingin bernostalgia dan rindu akan suasana dan makan ngopi di warung kuning ala pedesaan.
Jika tertarik mencoba merasakan makan dengan suasana pedesaan, kamu bisa membawa uang mulai dari Rp 10.000 untuk satu porsi nasi sayur.
Suasana pengunjung di Warung warung kuning semakin di gemari pengunjung walapuan dimasa pandemi covid 19.
“Saya siang pasti makan di sini karena ada rasa khas makanan Desa yang tak tertinggalkan,” Kata Dedik salah satu pelanggan warung yang setiap hari datang.
Selain itu Bambang, pria yang bekerja sebagai pengusaha di Tuban, setiap hari menyempatkan singgau di warung saat pulang kerja, karena menurutnya makanan di warung kuning ini jarang ditemukan rasanya di warung makan lainnya. “Masakannya khas banget, seperti masakan orang rumahan di pedesaan, suasana tempatnya juga asyik,” Jelas Bambang. (Yud/Red)