SuaraBojonegoro.com – Keberhasilan pelaksanaan Program Pengembangan Masyarakat ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) mendorong Indonesian Social Sustainability Forum (ISSF) dan Kementrian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi memberikan penghargaan kategori “Gold” dalam Corporate Social Responsibility (CSR) & Pengembangan Desa Berkelanjutan (PDB) Awards 2022. Penghargaan tersebut diberikan untuk Program Revitalisasi Pasar Gayam dan Program Peningkatan Akses Air Bersih Berbasis Partisipasi Masyarakat.
Wakil Presiden RI, Ma’ruf Amin bersama Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Halim Iskandar memberikan langsung penghargaan tersebut pada Kamis (23/6/2022) di JS Luswana Hotel Convention Center, Jakarta. Terdapat 64 perusahaan yang mengikuti penilaian ini.
Para juri terdiri dari praktisi, akademisi, dan perwakilan kementrian . Mereka melakukan observasi lapangan sejak Maret 2022. Mereka melihat program dari aspek perencanaan program, pelaksanaan program, monitoring dan evaluasi program, serta dampak dan keberlanjutan program. Hasilnya, Program Revitalisasi Pasar Gayam dan Program Peningkatan Akses Air Bersih Berbasis Partisipasi Masyarakat di Desa Ngimbang dan Desa Sawahan, Kabupaten Tuban telah memberikan dampak berkelanjutan bagi peningkatan ekonomi Masyarakat.
Program Revitalisasi Pasar Gayam dimulai sejak 2018. Dimulai dari rehabilitasi bangunan pasar desa difokuskan pada pembangunan 75 kios, 130 lapak pedagang, toilet, tempat pembuangan sampah, drainase hingga kantor pengelola pasar. Selain itu, juga dilakukan peningkatan kapasitas pengelola pasar, pengadaan fasilitas pendukung serta legalitas pengelolaannya. Saat ini, pasar Desa Gayam menjadi salah satu unit dari BUMDesa Gayam Mandiri.
“Pendapatan pedagang sebelum revitalisasi hanya pada saat hari pasaran. Rata-rata sekitar Rp1,2 – Rp1,5 juta. Setelah revitalisasi, meningkat menjadi Rp2,5 – Rp3 juta,” ucap Aris, Ketua Unit Pasar Desa Gayam.
Pasar tersebut juga berhasil menambah pemasukan desa hingga Rp105,100,000,- per tahun. Jumlah tersebut bersumber dari sewa kios dan retribusi. Selama beroperasi, perputaran uang menembus Rp41,000,000,- dalam setiap kegiatan pasarannya.
Sedangkan Program peningkatan akses air bersih berbasis partisipasi masyarakat di Desa Ngimbang dan Sawahan dimulai sejak 2012. Masyarakat mengalami kendalam akses air bersih. “Sebelum ada program, masyarakat menggunakan air sungai untuk aktifitas sehari-hari. Jaraknya juga sangat jauh,” ungkap Yayik Ahmad, Kepala Desa Ngimbang, Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban.
Program ini ini berfokus pada pencarian dan pengeboran sumber air serta pembangunan fasilitas pendukung seperti tandon air, jaringan perpipaan dan sambungan rumah, konservasi sumber air serta pengelolaan fasilitas air bersih melalui pembentukan Himpunan Penduduk Pemakai Air Minum (HIPPAM).
Hingga saat ini, sekitar 1.350 keluarga mendapatkan manfaatnya. Fasilitas air bersih juga telah dikelola secara mandiri oleh masyarakat melalui HIPPAM. Bahkan memberikan kontribusi pada pendapatan asli desa (PADes) sebesar 25- 35 juta setiap tahunnya. “Kami juga dapat menyisihkan pendapatan dari pengelolaan air bersih ini untuk santunan yatim piatu yang ada di desa kami,” imbuh Kades.
External Affairs Manager EMCL, Ichwan Arifin menjelaskan bahwa Program Peningkatan Akses Air Bersih Berbasis Partisipasi Masyarakat merupakan Program Pengembangan Masyarakat EMCL pada sektor kesehatan. Sejak 2008 hingga saat ini, EMCL telah membangun 35 tower air, 10,5 KM jaringan perpipaan yang memberikan manfaat lebih dari 39 ribu masyarakat di Kabupaten Bojonegoro, Tuban dan Blora.
“Kami berharap, dukungan EMCL dan SKK Migas kepada masyarakat sekitar wilayah operasi Lapangan Minyak Banyu Urip dan Kedung Keris, memberikan manfaat positif dan berkelanjutan,” pungkas Ichwan. (Lis/Red)