SuaraBojonegoro.com – Buah tak jatuh dari pohonnya. Ungkapan tersebut sesuai untuk Yunita Nur Hasanah, perajin yang bergelut dengan rajutan karena peran ibunya dalam menularkan keterampilan yang terkenal di kaum hawa ini. Minggu (18/7/2021).
Yunita sapaan akrabnya mengaku hingga kini memiliki kurang lebih 20 produk turunan rajut yang tak kalah dengan produk fashion lainnya. Mulai dari tas, dompet, sepatu, bros, gantungan kunci, baju, konektor serta masker yang saat ini banyak dibutuhkan.
“Selain itu ada tempat minum, tutup galon, taplak meja, sarung bantal dan berbagai produk rumah tangga lainnya,” ujar perempuan asal Desa Ngumpakdalem, Kecamatan Dander ini.
Berangkat dari hobi, Yunita kini terbilang sukses dan stabil dalam berwirausaha di bidang rajut di Kabupaten Bojonegoro. Saat ini Yunita dibantu tiga hingga lima orang pegawai dengan omzet kurang lebih sekitar Rp 5 juta per bulan.
“Saya kenal rajut dari ibu saya. Umurnya sudah 80-an dan beliau juga motivator. Sampai sekarang rajut bagi saya untuk mengisi waktu luang,” tutur perempuan yang sebelumnya bekerja di bidang kehutanan ini.
Untuk penjualan, rajutan yang diberi merek dagang Fizata Rajut ini sudah mencapai berbagai kota di luar Kabupaten Bojonegoro dan sekitarnya. Di antaranya Bali, Kepulauan Riau, Lampung, Jakarta, Bandung, dan Malang. Sedangkan pemasaran, Yunita mengandalkan pemasaran baik itu online maupun offline.
Produk rajutan karya Yunita bisa dijumpai di Mal Pelayanan Publik, serta di outlet-outlet Creative Economi Center (CEC) yang tersebar di Bojonegoro. (Red/Lis)
Rumah produksi : Puri Dander Asri Blok C-3 Rt.49 Rw. 10, Desa Ngumpakdalem, Dander, Bojonegoro
WA : 081216428799
FB : Yunita Nur Hasanah
IG : @fizata_rajut_