Reporter : Suyati
SuaraBojonegoro.com – Banyaknya informasi penolakan SD Negeri Sumberrejo III, Desa Sumberrejo Kecamatan Sumberrejo Kabupaten Bojonegoro Jawa Timur, dipindah kesekolah yang menurut mereka tidak layak untuk anak anak mereka, berujung dugaan banyak teror yang dilakukan oknum oknum agar mereka mau di merger di SDN Sumberrejo II.
Seperti adanya nomor tak dikenal dan dugaan ancaman yang tertulis masih disimpan para wali murid sebagai bukti. Teror itu dikatakan wali murid masih terus terjadi hingga saat ini. Dan diduga Ada pula teror menakut nakuti wali murid jika tidak pindah anak mereka tidak bisa naik kelas atau lulus sekolah.
Mendapat pengaduan seperti itu Sukur Priyanto menyampaikan bahwa diera moderenisasi seperti saat ini seharusnya jangan pernah takut dengan acaman acaman dari pihak pihak yang ingin mendapatkan untung atas permasalahan merger ini.
Menurut pria yang biasa disapa Sukur ini mengatakan saat sudah era keterbukaan dan kemerdekaan mestinya pejabat harusnya mengayomi masyarakat bukan malah menakut nakuti dan mengintervensi demi kepentingan pribadi.
“Jangan takut sama oknum, apa lagi dengan bupati yang masa jabatannya tinggal sebentar lagi, kan tanggal 24 September 2023 dia sudah tidak menjabat bupati sudah jadi orang biasa,” Ungkap Sukur.
Tanggapan Sukur terucap saat menanggapi kabar yang berhembus bahwa terjadi tindakan dugaan intimidasi atau ancaman kepada wali murid.
“Harusnya mereka para pejabat khususnya para pejabat Dinas Pendidikan perlu diinget jabatan itu ada masanya 1 atau beberapa tahun akan selesai semua ada masanya, mumpung masih menjabat lakukan pekerjaan yang dibutuhkan masyarakat karna kita itu wakil rakyat.” Tambahnya.
Sukur berharap untuk para wali murid tetap tenang jika ada yang mengintervensi lawan selama masih diposisi yang bener. (Red/Lis)