SuaraBojonegoro.com – Nurul Azizah Cawabup Nomor 02 Bojonegoro diapresiasi warga karena mempertahankan pasar kota Bojonegoro. Hal itu terungkap saat Nurul Azizah melakukan sapa pengunjung dan pedagang pasar Ngitik Desa Tanjungharjo Kecamatan Kapas Kabupaten Bojonegoro Jawa Timur pagi ini, Kamis (03/10/2024).
Sundari salah satu pedagang pasar Ngitik mengapresiasi Nurul Azizah yang tetap mempertahankan dan akan membangun pasar kota. Hal ini membuat dukungan ke pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Bojonegoro Setyo Wahono – Nurul Azizah terus mengalir dan meningkat.
“Bu Nurul Jos, karena mempertahankan dan akan membangun pasar kota Bojonegoro,” kata Sundari.
Sundari juga menceritakan kenangan terkait dengan Nurul Azizah saat Nurul Azizah jadi Sekretaris Daerah (Sekda) Bojonegoro. Menurutnya, dengan jabatan Sekda, Nurul Azizah berhasil mempercepat proses pengobatan koleganya yang tersendat di salah satu rumah sakit di Bojonegoro.
“Orangnya sat-set, saat itu kolega kita yang membutuhkan penanganan cepat langsung ditangani salah satu rumah sakit di Bojonegoro,” kenang Sundari diceritakan kepada JagatSembilan.com.
Sementara itu Warti salah satu pedagang pasar Ngitik mengatakan, Nurul Azizah bukanlah politisi, melainkan profesional birokrat yang tidak pandai berkata-kata.
“Bu Nurul itu orangnya apa adanya Mas, kalau ngalor yo ngalor, ngidul yo ngidul. Artinya apa adanya,” terang Warti.
Nurul Azizah sendiri datang di Pasar Ngitik Desa Tanjungharjo Kecamatan Kapas Kabupaten Bojonegoro sekira pukul 07.00 WIB. Semburat pengunjung pasar dan pegadang langsung mengerubungi Nurul Azizah.
Perempuan ramah asli Desa Sumbertlaseh Kecamatan Dander itu menyalami satu persatu tanpa canggung sedikitpun. Selain salaman, mereka juga melakukan swafoto dengan Nurul Azizah.
Dalam keterangannya Nurul Azizah menyampaikan, pasar adalah penggerak ekonomi masyarakat.
“Maka sarana dan prasarana perlu diperbaiki,” terang perempuan yang pernah mendapatkan penghargaan sebagai camat terbaik se Jawa Timur itu.
Selain itu menurutnya, pasar Ngitik adalah pasar aset desa, maka pembangunannya juga menyesuaikan dengan regulasi.
“Pasar Ngitik Desa Tanjungharjo ini perlu diperbaiki dengan sistem bantuan keuangan desa (BKD),” terang perempuan yang pernah nyantri di Pondok Pesantren Adnan Al Charis itu. (Red/Lis)