SuaraBojonegoro.com – Pasangan calon bupati (Cabup) dan calon wakil bupati (Cawabup) Bojonegoro nomor 02, Setyo Wahono – Nurul Azizah (WaNur) menyiapkan program Bus Sekolah di Bojonegoro. Program ini untuk mengurangi beban belanja rumah tangga, sekaligus meningkatkan keselamatan siswa di jalan raya.
Program Bus sekolah sudah jadi perihal wajar di hampir mayoritas negara maju. Keberadaan Bus Sekolah dinilai penting. Dalam kemajuan kota, keberadaan Bus Sekolah bisa mengurangi tingkat polusi udara.
Ada banyak sekolah di Kota Bojonegoro, yang jumlah siswanya ribuan. Jika setiap siswa membawa motor sendiri-sendiri, artinya, ada ribuan motor seliweran di jalan raya, dalam rangka perjalanan ke sekolah. Banyaknya kendaraan di jalanan, berpotensi mengakibatkan kemacetan, atau bahkan kecelakaan.
Salah seorang pelajar Bojonegoro, Andreansyah menyatakan, secara pribadi setuju jika di Bojonegoro terdapat Bus Sekolah. Terlebih, jika saat menaikinya tidak dipungut biaya alias gratis. Pelajar SMA negeri yang selama ini berangkat sekolah naik motor itu mengatakan, kehadiran Bus Sekolah pastinya bakal direspon positif oleh para pelajar lainnya karena gratis.
“Kalau saya lihat, di negara-negara maju juga demikian. Tak ada salahnya di Bojonegoro juga diterapkan Bus Sekolah,” ujarnya.
Fakhrul Rozi, salah seorang warga Kota Bojonegoro mengatakan, banyaknya motor para pelajar di Kota Bojonegoro, punya kontribusi besar memicu kemacetan. Dia mencontohkan, Jalan Panglima Polim adalah jalan paling ramai di Kota Bojonegoro, khususnya saat waktu berangkat dan pulang jam sekolah. Dan faktanya, kata dia, setiap hari di jam-jam tersebut, pasti macet.
“Bus Sekolah di Kota Bojonegoro itu sangat perlu dan sangat dibutuhkan,” kata Fakhrul Rozi.
Ia menambahkan, urgensi Bus Sekolah di Bojonegoro, benar-benar terasa, cukup dengan melihat kondisi Jalan Panglima Polim saat pagi atau sore hari. Sebab, hampir di tiap jam-jam sekolah, banyak motor para pelajar memenuhi jalan raya hingga memicu kemacetan.
Sementara Politisi Partai Golkar Bojonegoro, Ahmad Supriyanto mengatakan, keberadaan Bus Sekolah menjadi penting di tengah banyaknya para pelajar yang berkendara motor sendiri. Kota Bojonegoro, menurut dia, sudah terlalu banyak pelajar mengendarai motor. Ini tentu saja menyumbang kontribusi kemacetan.
“Atas dasar itulah, pasangan Setyo Wahono dan Nurul Azizah menyiapkan Bus Sekolah gratis bagi pelajar,” kata Supri.
Supri menjelaskan, keberadaan Bus Sekolah dianggap penting untuk menekan jumlah kendaraan di jalan. Selain itu, ditradisikannya pelajar naik Bus Sekolah memiliki dampak positif meminimalisir kecelakaan di jalan. Karena itu, dia berharap, selain diadakan, juga harus ditradisikan.
Cabup Setyo Wahono dalam program unggulannya telah menyiapkan program Bus Sekolah. Yaitu sistem penyediaan transportasi khusus pelajar, dalam rangka berangkat ke sekolah. Program ini, menurut Wahono, ditujukan untuk mengurangi beban belanja rumah tangga.
“Selain itu, program ini juga untuk menjaga keselamatan siswa saat berada di jalan raya,” tegas anak guru SDN di Desa Dolokgede, Kecamatan Tambakrejo ini. (Rum/Lis)