Reporter : Sasmito Anggoro
SuaraBojonegoro.com –
Realisasi anggaran belanja APBD (Anggaran Pendapatan Belanja Daerah) Kabupaten Bojonegoro per hari ini masih minim, yaitu di angka 57,45 % dari total Rp 8.073.595.821.174 terealisasi Rp 4.638.457.387.912. sedangkan waktu tinggal kurang lebih 10 hari.
Ahmad Supriyanto, selaku Anggota Badan Anggaran DPRD Kabupaten Bojonegoro menyampaikan bahwa dianggap minimnya serapan anggaran APBD dianggap dapat merugikan masyarakat, dimana APBD Kabupaten Bojonegoro sangat tinggi tapi Pemerintah Daerah tidak bisa memaksimalkan penggunaanya.
“Dan ini akan menambah Panjang catatan SILPA Kabupaten Bojonegoro ke depan, ternyata tidak hanya Pemerintahan sebelumnya saja yang SILPA nya tinggi, Pemerintahan sekarang pun SILPA nya juga akan tinggi. Ini artinya Pemerintah Daerah Bojonegoro memang belum siap dengan limpahan anggaran APBD yang sangat tinggi,” Ujarnya.
Ahmad Supriyanto, juga mengatakan bahwa dirinya tidak bermaksud menafikan kinerja pemangku kebijakan pemerintah daerah yang sudah di lakukan saat ini atau sebelumnya, tapi ini fakta yang harus diterima bahwa memang SILPA Bojonegoro sangat tinggi, dan dia juga menegaskan bahwa ini butuh pemikiran serius, agar hal ini tidak terjadi lagi.
“Meskipun SILPA tidak bisa di hindari karena ada pelampauan pendapatan di akhir tahun aggaran, pengeluaraan pembiayaan yang tidak realisasi, dan lain sebagainya, tapi minimal serapan Belanja maksimal. Sehingga secara akumulasi SILPA tidak tinggi,” tutur Pria yang juga sekretaris Fraksi Partai Golkar di DPRD Kabupaten Bojonegoro melalui rilisnya, Rabu (20/12/2023).
Dibeberkan juga, dari akumulasi realisasi Belanja 57,45 % per hari ini, tersebar di beberapa pos yaitu : Belanja Operasi Rp 4,157,084,827,072 terealisasi Rp 2.333.154.548.247 atau 56.12 %
Belanja Modal Rp 2.281.374.108.059 Terealisasi Rp 1.369.660.936.194 atau 60.04 %
Belanja Tidak terduga Rp 65.993.420.313 Terealisasi Rp 35.469.031.053 atau 53.75 %
Belanja Transfer Rp 1.569.143.465.730 Terealisasi Rp 900.172.872.418 atau 57.37 %
“Bila melihat data tersebut per hari ini, dan waktu tersisa 10 hari kerja maka apa yang di harapkan oleh Pj Bupati Bojonegoro bahwa di akhir tahun anggaran 2023 realisasi anggaran mencapai 92 % hal itu Mustahil,” Tambahnya.
Sehingga Menurut Politisi Partai Golkar ini, bahwa kinerja pemerintahan tidak hanya PJ Bupati tapi juga seluruh OPD perlu di lakukan evaluasi yang serius, dan harapan kami ini menjadi masukan buat pimpinan DPRD segera memanggil PJ Bupati dan ketua Tim Anggaran Pemerintah Daerah serta semua OPD untuk melakukan evaluasi, dan kita bisa melihat, OPD OPD mana yang realisasinya rendah.
Harapan masyarakat Bojonegoro terhadap tingginya APBD Bojonegoro ini besar, dan Menurut Ahmad Supriyanto, jika kemudian itu tidak bisa di maksimalkan, tentu rakyat kecewa dengan kinerja para pemangku kebijakan, dirinya berharap, sebagai wakil rakyat dengan tingginya APBD ini tentu kesejahteraan masyarakat meningkat, kemiskinan menurun, pengangguran menurun, lapangan pekerjaan tersedia, pupuk buat petani tidak kesulitan, insfrastruktur baik sehingga Bojonegoro menjadi kota maju, sarana prasarana Pendidikan terpenuhi dengan baik. (SAS/Lis)