Reporter: Bima Rahmat
SuaraBojonrgoro.com – Universitas Bojonegoro menyelenggarakan Sosialisasi Penyuluhan Covid-19 untuk tingkat keluarga pada Senin (26/7) di Hall Suyitno. Langkah ini dilakukan sebagai bentuk tanggung jawab moral dan sosial perguruan tinggi dalam turut serta melakukan pencegahan dan meminimalisasi penyebaran Covid-19 di lingkungan Universitas Bojonegoro, secara khusus, dan juga masyarakat secara umum, dengan cara yang humanis.
Sosialisasi yang diikuti oleh seluruh dosen dan para karyawan Unigoro (90 orang), dilakukan dalam dua sesi, dengan protokol kesehatan yang ketat.
Sesi pertama berlangsung pagi (pukul 09.00 – 11.00 WIB). Sedangkan sesi kedua berlangsung pada pukul 13.00 – 15.00 WIB.
Kegiatan di buka oleh Rektor Unigoro, Dr. Tri Astuti Handayani, SH., MM., M.Hum. Dilanjutkan sambutan Arief Januwarso S.Sos, M.Si, selaku Ketua Yayasan Suyitno Bojonegoro dan pemaparan materi oleh Ketua Tim Peduli Covid Universitas Bojonegoro, Laily Agustina Rahmawati, S.Si., M.Sc.
Ketua Yayasan Suyitno Bojonegoro, Arief Yanuwarso mengungkapkan, kegiatan ini sebagai bentuk tanggung jawab moral dan sosial Universitas Bojonegoro dalam turut andil mencegah penyebaran Covid-19. Termasuk pada level terbawah, yakni keluarga.
“Perlu kita ketahui bahwa hilangnya corona adalah hal yang belum jelas. Semestinya kita harus berdamai pada corona. Jangan takut, tapi tetaplah waspada. Terus tambah wawasan tentang pencegahan dan penanganan covid. Selama kita tahu apa yang harus kita lakukan pasti kita akan selamat. Mari sama-sama kita lindungi keluarga kita,” pesan Arief Januwarso.
Karena, lanjut Arief Januwarso, kalau kita perhatikan, saat ini penyebaran virus corona ini sudah mencapai pada level atau kluster keluarga. PPKM Mikro yang berada di level RT tidak lagi cukup, mengingat penyebaran virus yang sedemikian cepatnya. ”Untuk itu, kita perkecil lagi proteksinya hingga level keluarga. Dan peran ini yang Unigoro lakukan,” katanya di hadapan para dosen dan karyawan Unigoro.
Dalam Sosialisasi Penyuluhan Covid-19 untuk tingkat keluarga ini, pada dosen dan karyawan tidak hanya diajari tentang bagaimana melakukan swab antigen dengan teknik ambil sampel saliva. Tapi, juga diberikan pemahaman tentang bagaimana mereka melakukan pencegahan hingga penanganan jika ada anggota keluarga yang terpapar Covid-19. Tentu di bawah pengawasan dan konsultasi dari tim medis yang juga disediakan Unigoro.
”Karena kami berpandangan, proteksi terhadap dosen dan karyawan saja tidak cukup. Keluarga juga harus diberikan pemahaman yang sama. Sehingga, saat terpapar virus covid-19 ini, kita sudah siap untuk menanganinya. Kita tentu tidak ingin orang-orang yang kita cintai dan sayangi meninggalkan kita. Makanya, kita harus aware juga dengan mereka,” ujar Arief Januwarso.
Di akhir acara, seluruh peserta melakukan swab antigen dengan mengambil sampel saliva. Hasilnya, terdapat satu karyawan yang dinyatakan positif dan melakukan isolasi mandiri, dengan gejala ringan.
”Kita support segala yang dibutuhkan selama isolasi mandiri dan berdoa lekas sehat kembali. Ini sebagai bentuk kepedulian kita, proteksi kita. Dengan tahu sedini mungkin, kita bisa menyelamatkan dan menghindarkan anggota keluarganya yang lain dari covid-19 ini,” imbuhnya. (Bim/Lis).