Reporter : Sasmito Anggoro
SuaraBojonegoro.com – Kepolisian Negara Indonesia, (Polri) sejak beberapa tahun dihadapkan dengan tantangan global di era digital, karena setiap Hari Polri tidak hanya dihadapkan dengan persoalan Kamtibmas (Keamanan Ketertiban Masyarakat) dalam lingkungan masyarakat, namun juga dilingkungan dunia Maya atau media sosial yang terus berkembang dan menjadikan satu kebutuhan manusia untuk mengaplikasikan berbagai bentuk pemikiran.
Menurut Salah satu anggota DPRD (Dewan Perwakilan Rakyat Daerah) Kabupaten Bojonegoro, Mochlasin Afan, bahwa hampir selama tiga tahun terakhir, Polri dihadapkan dengan situasi dan dinamika sosial politik yang sangat tinggi melalui media sosial.
Berbagai kasus muncul dan beredar diberbagai medsos sangat cepat sehingga hal tersebut bisa menjadikan kebenaran fakta opini berubah menjadi opini begitu juga kebalikannya opini dimunculkan sebagai kebenaran oleh beberapa sebagian masyarakat.
Hajatan Pilkada, pemilu dan Pilpres banyak tantangan yang harus diselesaikan oleh Polri melalui medsos baik soal kontroversi, Berita bohong (hoax), provokasi dan lain lain yang dapat menganggu kamtibmas dimasyarakat dan dapat menimbulkan gejolak.
“Ujaran kebencian dan hoax bertebaran di mana-mana. Polri yang bertindak sigap dan tegas, menindak para pelaku hoax dan kejahatan siber lainnya. Dari data hampir rata rata pelaku hoax diantaranya adalah pendukung calon Pasangan Pilkada atau Capres cawapres yang berkompetisi,” Kata Mochlasin Afan.
Belum lagi persoalan berita bohong pasca pilpres yang muncul dan dilakukan penanganan oleh Polri, banyak kerusuhan terjadi dan juga kerugian material yang luar biasa akibat kabar yang menyebar dari medsos. Dan karena ketegasan pimpinan sehingga semua dapat diatasi dengan baik.
“Penegakan hukum terhadap hoax, ujaran kebencian, dugaan makar, dan fitnah, menjadikan Polri target dan sasaran pihak-pihak yang tidak menginginkan demokrasi berjalan dengan sehat dan normal, sekaligus mereka yang tidak menghendaki Indonesia damai,” Terang Pria yang juga sekretaris DPC Partai Demokrat Kabupaten Bojonegoro ini.
Polri merupakan institusi yang memiliki jaringan hingga ke pelosok desa seluruh Indonesia, Polri dinilai sangat seksi dan strategis untuk kepentingan politik tertentu. Dan disampaikan juga oleh Mochlasin Afan, bahwa sangat beruntung kepemimpinan Polri yang solid, tegas dan kuat, tidak tergiur dengan berbagai tarikan politik kepentingan tersebut. Bagi Polri, politik yang dianut adalah politik negara, politik kebangsaan, untuk kesejahteraan dan keutuhan NKRI.
“Semua ini tidak mungkin dapat terwujud tanpa adanya soliditas seluruh anggota Polri. Tak akan bisa terwujud tanpa adanya kepemimpinan yang kuat dan tegas, ” Tambahnya.
Mochlasin Afan juga menyampaikan apresiasi terhadap Polres Bojonegoro dalam kepemimpinan AKBP Ary Fadli yang mampu menciptakan suasana kamtibmas di Bojonegoro dengan sangat baik, penanganan Hoax, ujaran kebencian dan lainnya, Polres Bojonegoro yang melakukan jemput bola dan menggandeng para aktivis Medsos, baik admin Facebook maupun Netizen di Bojonegoro.
“Langkah Kapolres Bojonegoro sangat luar biasa dengan menggandeng dan bermitra dengab semua pihak sehingga mampu mengendalikan suasana Bojonegoro menjadi lebih baik,” Tutur Mochlasin Afan.
Pria yang juga alumni Universitas Bojonegoro ini juga berharap Polri akan terua meningkatkan pengabdiannya sebagai pelayan, pelindung dan pengayom masyarakat dan Polri semakin menjadi institusi Pendingin dengan segala keadaan gangguan Kamtibmas yang berada ditengah tengan Masyarakat. “SelamatbHari Bhayangkara ke-73 Buat Polri, Jayalah Polri, Majulah NKRI,” Pungkasnya. (Sas*)