Stop Bullying! SD Negeri Mojosari Deklarasi Anti Bullying dan Anti Kekerasan

SuaraBojonegoro.com – Sekolah Dasar (SD) Negeri Mojosari, Kecamatan Kepohbaru, Kabupaten Bojonegoro, hari ini secara resmi mendeklarasikan Anti Bullying dan Anti kekerasan, yang bertempat di halaman sekolah SDN Mojosari. Sabtu (11/11/23).

Deklarasi ini ditandai dengan  Pengucapan Janji dan Komitmen, serta penandatanganan oleh semua Stakeholder SDN Mojosari mulai dari Kepala Sekolah, Komite, Dewan Guru, Paguyuban Walimurid dan Siswa-Siswi SD Negeri Mojosari.

Kepala Sekolah SDN Mojosari Sukijan mengatakan, dalam deklarasi anti bullying dan anti kekerasan, seluruh siswa menolak segala bentuk bullying dan kekerasan baik berupa fisik, verbal maupun cyber bullying di sekolah maupun di luar sekolah.

Selanjutnya, Kepala Sekolah meminta agar Aktif mengajak teman-teman di sekolah untuk menjauhi dan menghindari perilaku bullying. Selalu peduli kepada sesama teman, menghargai perbedaan dan berperilaku positif. Siap mewujudkan program sekolah ramah anak dan Siap mewujudkan profil pelajar Pancasila.

Baca Juga:  Pengusaha Batu Bata di Kecamatan Padangan Banjir Pesanan di Musim Kemarau

“Deklarasi ini merupakan momen yang tentu akan memberikan pelajaran tentang masalah bullying. Mudah – mudahan dengan komitmen seluruh warga sekolah ini, ikrar sebelum penandatangananya harus benar – benar diresapi dan diimplementasikan oleh anak – anak, sehingga antar sesama teman bisa saling menyayangi, mengasihi dan melindungi,” terangnya.

Muhanik Ketua Tim Pencegahan Perundungan dan Kekerasan SDN Mojosari menambahkan deklarasi ini sebagai langkah preventif atas kejadian perundungan yang saat-saat ini viral dimedia sosial. Menurutnya, dunia pendidikan tidak hanya menjadi tanggungjawab sekolah, tapi juga tanggungjawab bersama. Oleh karena itu, dengan komitmen ini, kejadian perundungan dan kekerasan tidak terjadi di lembaga kita tercinta.

“Kedepan kita juga akan agendakan dengan para wali murid sehingga akan lebih bersinergi antara sekolah dengan orang tua. Karena sekarang banyak orang tua yang sibuk bekerja dan tidak menyempatkan waktu untuk berkomunikasi dengan anak – anak,” ujarnya.

Baca Juga:  Tim Relawan Desa Trucuk Bersama Relawan Barisan Pendekar Malowopati Siap Menangkan Setyo Wahono - Nurul Azizah

Ia juga berharap setiap orang tua bisa menyempatkan waktunya 5 – 10 menit dalam sehari untuk berkomunikasi dengan anak – anaknya, sehingga mengerti kebutuhan anak dan apa yang diharapkan oleh orang tua.

Kegiatan ini dirangkai dengan kegiatan Senam bersama Wali murid,kemudian dilanjut kegiatan Gelar karya Projek penguatan Profil pelajar pancasila (P5) mengambil tema Kewirausahaan yg di ramaikan oleh seluruh Walimurid dan masyarakat desa mojosari. (Red/Lis)