Spanduk Kritik Yang Dibredel, Pemerintah Bojonegoro Diharapkan Tak Anti Kritik !

Reporter : Bima Rahmat

SuaraBojonegoro.com – Wakil Bupati Bojonegoro, Budi Irawanto, menanggapi terkait beredarnya spanduk yang beberapa hari yang lalu sempat viral. Spanduk yang terpasang di Desa Campurejo dan Kelurahan Ngrowo, Kecamatan Bojonegoro, Kabupaten Bojonegoro tersebut bertuliskan kritikan terhadap pemerintah daerah bojonegoro. Selasa (15/02/22).

Menurutnya, semua pihak seharusnya mau dan menerima semua bentuk kritikan. Pasalnya semua kebijakan yang diambil oleh pemerintah yang berdampak langsung adalah masyarakat.

“Ya jangankan pemerintah. Siapapun juga ya harus mau di kritik. Karena yang lebih merasakan dan terkena dampak dari kita adalah orang lain,” katanya.

Pria yang akrab disapa Mas Wawan ini menegaskan jika kritik oto kritik haruslah menjadi kebiasaan terlebih kritikan tersebut ditujukan kepada pemerintah selaku perancang kebijakan.

Baca Juga:  Wabup Bojonegoro Berikan Motivasi Di 'Yatim Camp' Untuk Terciptanya Generasi Berkualitas

“Kritik oto kritik memang harus jadi kebiasaan , terlebih pemerintah selaku perancang kebijakan,” ujarnya.

Terkait dengan pembredelan spanduk kritik terhadap pemerintah oleh Satpol PP Kabupaten Bojonegoro tersebut dianggapnya boleh. Hal tersebut dikarenakan Satpol PP adalah petugas penegak Peraturan Daerah (Perda). Terlebih jika dianggap tidak tertib dan melanggar.

Namun demikian Budi Irawanto, menegaskan jika penertiban tersebut janganlah tebang pilih.

“Mengenai pembredelan oleh satpol mungkin boleh saja, karena selaku penjaga perda. Terlebih bila dianggap tidak tertib danĀ  melanggar. Tapi ya sekalian yang lainya juga . spanduk-spanduk dan lain-lain yang perlu di rapikan,” pungkasnya.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, beredar spanduk yang bertuliskan kritikan terhadap pemerintah daerah bojonegoro yang terpasang di Desa Campurejo dan Kelurahan Ngeroworejo, beberapa hari yang lalu. Beredarnya spanduk tersebut sontak menjadi perhatian dan pergunjingan warga masyarakat. Namun hingga saat ini belum diketahui siapa dan kapan spanduk tersebut dipasang. (Bim/red)