Reporter : Bima Rahmat
SuaraBojonegoro.com – Penerimaan peserta didik baru (PPDB) yang menggunakan sistem zonasi dinilai tidak adil oleh sebagian siswa dan orang tua murid. Farida salah satu orang tua murid asal Kecamatan Padangan, Kabupaten Bojonegoro, menuturkan bahwa dirinya kecewa terhadap sistem zonasi yang diterapkan saat ini. Sebab, apa yang diusahakannya termasuk memberi pelajaran tambahan bagi anaknya dianggap sia-sia. Rabu (12/06/19).
“Anak saya berusaha semaksimal mungkin agar dapat diterima disekolah unggulan, termasuk les tambahan,” katanya.
Menurutnya dengan diberlakukannya sistem zonasi ini justru akan membuat para siswa malas belajar dan tidak punya cita-cita untuk masuk ke sekolah favorit yang diinginkan.
“Justru karena ada sekolah favorit membuat anak kita punya motivasi untuk belajar dan meraih cita-citanya,” ujarnya.
Selain itu dirinya menganggap jika sistem zonasi tidak didukung dengan kualitas sekolah yang memadai guna menunjang belajar mengajar.
“Gak usah jauh-jauh fasilitas lihat saja masih banyak gedung sekolah di pedesaan yang mau rubuh,” ucapnya.
Dirinya tidak tahu pasti alasan diberlakukannya sistem zonasi tersebut, dirinya berharap agar kebijakan tersebut dapat dikaji ulang agar tidak mematahkan semangat belajar pada anak.
“Masuk disekolah favorit itu cita-cita, jadi dapat memotivasi anak untuk belajar. Saya berharap sistem zonasi ini dapat dikaji ulang,” pungkasnya. (Bim/red).