Batu, SuaraBojonegoro com– PT Pertamina EP Cepu (PEPC) melalui Zona 12 Jambaran Tiung Biru (JTB) kembali melakukan sinergi bersama stakeholder melalui kegiatan lokakarya yang dilaksanakan di Batu, Jawa Timur mulai Sabtu (04/03).
Forum yang turut menghadirkan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas) ini bertujuan untuk meningkatkan kerja sama yang baik antar pemangku kepentingan, dalam upaya mendukung kelancaran operasi Lapangan gas JTB.
Dengan kegiatan seperti ini, perencanaan Program Pengembangan Masyarakat (PPM) dari perusahaan dapat bersinergi dengan rencana pembangunan daerah oleh pemerintah, agar tepat sasaran dan memberikan manfaat yang baik bagi masyarakat.
Menurut JTB Site Office & PGA Manager PEPC Edy Purnomo PEPC seluruh program PPM yang telah mendapatkan persetujuan dari SKK Migas selalu berkoordinasi dengan stakeholder termasuk Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro. “Alhamdulillah program di tahun 2022 telah selesai dilaksanakan, semoga bermanfaat meningkatkan kesejahteraan masyarakat Bojonegoro secara luas”, terangnya.
Hadir dalam kegiatan lokakarya sinergi perencanaan, Business Support Specialist SKK Migas Perwakilan Jabanusa, Dimas Ario mengapresiasi pencapaian yang telah dilakukan PEPC bersama LSM mitra pelaksana serta sinergi dengan Pemerintah Kabupaten Bojonegoro. “Keberhasilan ini tak lepas dari sinergi Pemkab, PEPC dan para mitra. Mudah-mudahan ini menjadi awal yang baik. Ini sangat tepat sebagai kick of PPM 2023. Semoga terus mencapai hasil terbaik”, ujarnya.
Sekretaris Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Bojonegoro, Ike Widyaningrum menyampaikan apresiasi kepada SKKMigas dan PEPC yang menginisiasi kegiatan sinergi ini. Ike berharap dengan banyaknya elemen yang terlibat dalam sinergi ini akan memberi hasil yang lebih baik. “Terima kasih kepada PEPC yang proaktif dalam bersinergi, semoga program kedepan semakin memberikan manfaat yang baik bagi masyarakat Bojonegoro”, ungkapnya.
Kegiatan yang diikuti oleh puluhan peserta terdiri dari Bappeda Bojonegoro dan LSM mitra pelaksana program, PEPC mempresentasikan overview pelaksanaan PPM dan juga mensosialisasikan tentang Implementasi ISO 37001:2016 Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP) yang merupakan internalisasi nilai budaya anti penyuapan dan mendeteksi penyuapan sejak dini.
Perwakilan dari salah satu LSM IDfoS, Joko mengapresiasi yang dilakukan PEPC. “Harapan kami program kedepan dengan adanya sinergi ini akan semakin baik dan optimal hasilnya”, sebutnya. (Red/Lis)