SuaraBojonegoro.com – Sarana dan prasarana merupakan hal signifikan untuk memperlancar aktivitas kehidupan sehari-hari. Berangkat dari hal tersebut, Pertamina EP Cepu (PEPC) Zona 12 (JTB) Regional Indonesia Timur Subholding Upstream Pertamina bersama SKK Migas dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro bersinergi untuk memenuhi kebutuhan sarana dan prasarana bagi masyarakat. Bermitra dengan Forum Studi Pembangunan Daerah (Fospora) untuk pelaksanaannya, PEPC JTB telah membangun sarana dan prasarana di enam titik lokasi.
Serah terima kegiatan peningkatan sarana dan prasarana masyarakat desa yang sudah rampung tersebut secara simbolis diberikan kepada para penerima manfaat dan dilakukan secara hybrid atau dilakukan secara daring (online) maupun juga luring (offline). Kegiatan ini digelar di Aula SMP-SMA Ahmad Yani, Baureno, Bojonegoro, Jawa Timur pada Kamis (19/05). Turut hadir di lokasi menyaksikan serah terima antara lain perwakilan Pemkab Bojonegoro dari Bappeda, Dinas PU Sumber Daya Air, Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Cipta Karya, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian, serta Dinas Pendidikan.
Community Relations & CSR PEPC Zona 12 Edi Arto dalam kesempatan tersebut menyampaikan bahwa pelaksanaan program pengembangan masyarakat ini merupakan wujud komitmen PEPC Zona 12 dalam upaya mendukung program pemerintah untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat dan pembangunan daerah. “Tujuan dari Program Pemberdayaan Masyarakat (PPM) dari kami memang untuk turut serta memberikan peningkatan kualitas pada kesejahteraan masyarakat,” terang Edi.
Hadir secara online melalui platform M-Teams mewakili SKK Migas Jabanusa, Amni Nadya menyatakan bahwa SKK Migas bersama PEPC menyambut baik upaya Pemkab Bojonegoro dalam bersinergi pada program pengembangan masyarakat bersama PEPC karena dapat mendukung kegiatan industri hulu migas khususnya di provinsi Jawa Timur. Untuk itu Nadya berharap agar hasil dari program ini dapat dijaga dan dirawat dengan baik sehingga kemanfaatannya dapat terus dinikmati secara berkelanjutan.
Mewakili Pemkab Bojonegoro, Kabid Pemerintahan & Pembangunan Manusia Bappeda Bojonegoro Ike Widyaningrum menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada PEPC Zona 12. Ike mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada SKK Migas dan PEPC, atas sinergi yang baik antara Pemkab Bojonegoro bersama industri hulu migas dalam sinkronisasi program-program pengembangan masyarakat karena turut mendukung program prioritas pembangunan Pemkab Bojonegoro.
“Pelaksanaan program ini dilakukan secara bertahap, mulai dari pengusulan program, pemetaan lokasi program hingga berkoordinasi dengan OPD dan tahap pelaksanaan. Seperti yang terlihat pada video sebelumnya, semua dilakukan secara transparan, sehingga terjamin akuntabilitasnya,” tambah Ike.
Sementara itu, Ketua Majelis Pembina Yayasan Ahmad Yani Luluk Alifa sebagai penerima manfaat juga turut menyatakan rasa terimakasih yang mendalam pada SKK Migas dan PEPC Zona 12, pemerintah desa, dan Pemkab Bojonegoro. Luluk mengaku bahwa pembangunan di SMP-SMA Ahmad Yani tidak terlepas dari adanya prioritas RPJMD di Desa Blongsong. “Niat baik dari PEPC ini merupakan amal jariyah, dan Insha Allah akan mendapatkan pahala dari Allah SWT atas setiap kegiatan PPM yang terlaksana ini. Amin,” ungkapnya.
Program Peningkatan Sarana Prasarana Masyarakat Desa yang diserahterimakan kali ini diantaranya adalah penyediaan akses air bersih di Desa Prangi dan Desa Ngasinan, Kecamatan Padangan, peningkatan irigasi dan pompanisasi di Desa Mlideg, Kecamatan Kedungadem dan Desa Blongsong, Kecamatan Baureno. Tiga fasilitas irigasi ini mampu memenuhi kebutuhan irigasi pertanian untuk lahan seluas 45 hektar persawahan. Peningkatan sarana dan prasarana pendidikan pada fasilitas kamar mandi dan tempat berwudhu yang lebih layak sekarang dapat dinikmati oleh sekitar 500 siswa/siswi di SMP-SMA Ahmad Yani kecamatan Baureno.
Sekarang pada musim kemarau, berkat program penguatan embung yang dilakukan PEPC, masyarakat Desa Kumpulrejo Kecamatan Kapas dapat memenuhi kebutuhan pengairan untuk sawah-sawahnya. Manfaat lain yang didapat oleh warga desa setempat adalah pemenuhan kebutuhan air bersih yang lebih mudah karena penguatan embung yang dilengkapi dengan saluran air. Kebutuhan air bersih di 164 rumah atau KK di Desa Ngasinan dan 232 rumah atau KK di desa Prangi Kecamatan Padangan juga terpenuhi dengan dibangunnya tower air beserta 1.818 meter jaringan pipa air bersih yang membuat akses pada air bersih menjadi lebih mudah dan terjangkau. (Red/Lis)