Sering Diterjang Air Deras, Jembatan Penghubung Desa Sugihwaras Kepohbaru Nyaris Putus

Reporter : Yudianto

SuaraBojonegoro.com – Jembatan berusia sekitar 30 tahun yang menghubungkan Desa Sugihwaras yang berlokasi di RW 1 dusun Nunuk desa Sugihwaras Kecamatan Kepohbaru Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, Nyaris putus, akibatnya warga desa yang memiliki lahan di seberang jembatan terancam tidak bisa membawa pulang hasil panenanya saat panen raya nanti.

Dari data yang dihimpun media ini menyebutkan bahwa kondisi kerusakan jembatan penghubung desa tersebut disebabkan tingginya curah hujan jelang akhir pekan tahun 2020 ini, sehingga tiang jembatan tak mampu menahan derasnya air sungai yang mengakibatkan jembatan penguhubung desa Sugihwaras dengan desa Betet Kecamatan Kepohbaru Nyaris putus.

Darsono salah satu warga yang berhasil di temui wartawan mengatakan jika patahnya badan jembatan tersebut sudah tiga hari, meskipun masih bisa dilalui harus dengan jalan kaki, jika dengan kendaraan dikhawatirkan ambrol.

Baca Juga:  Pengerukan Embung Di Desa Kepoh - Kepohbaru, Diduga Tanahnya Dijual Belikan

“Jika tidak segera di perbiki, warga gak bisa membawa pulang hasil panenya nanti, sebab mayoritas warga dusun nunuk lahan pertanianya disebrang jembatan,” Kata Darsono, Jum’at (01/01/21)

Warga berharap agar secepatnya jembatan tersebut di perbaiki supaya pada saat panen warga dapat membawa pulang hasil panenya kerumah.

Terpisah Wiji Puguh Hariadi Sekretaris desa setempat membenarkan jika jembatan pengubung desa tersebut patah akibat luapan sungai kalirejo. Meskipun nyaris putus jembatan tersebut masih bisa dilalui dengan jalan kaki, kalau pakai sepeda kuatir ambrol.”Ucapnya.

Menurutnya selain lupaan sungai, kondisi jembatan dengan panjang 24 Meter tersebut sudah saatnya direnovasi, lantaran usia jembatan jembatan sudah 30 tahun, belum pernah ada pemugaran.

Baca Juga:  Pertarungan Pilkades Antara Bapak dan Anak, Inilah Hasilnya

“Jembatan penghubung desa ini sejak 1991 di bangun, dan belum pernah ada pemugaran, kalau jembatan itu putus karena memang sudah saatnya di rehab”Tuturnya.31/12/20.

Ia menambahkan selama ini pihaknya hampir setiap tahun mengajukan proposal ke Bupati maupun ke Dinas PU dan penataan ruang Kabupaten Bojonegoro, namun hingga saat ini belum ada tanggapan yang serius dari pemerintah. (Yud/Red)