Reporter : Bima Rahmat
SuaraBojonegoro. Com – LPPM Universitas Bojonegoro (Unigoro) pada hari Jumat (11/01/19) menggelar sosialisasi Sekolah Lapang Pertanian (SLP), program dari ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) di Desa Gayam, Kecamatan Gayam. Sabtu (12/01/19).
Bertempat di Balai Desa Gayam, kegiatan sosialisasi diikuti oleh 38 peserta yang merupakan petani dan taruna tani di desa setempat.
Dalam sosialisasi itu, hadir perwakilan EMCL, Ichwan Arifin, perwakilan Dinas Lingkungan Hidup, M. Soleh, perwakilan Dinas Pertanian, Puji Harto, SP., Ketua Yayasan Suyitno Bojonegoro, Arief Januwarso, S.Sos, M.Si, dan Rektor Universitas Bojonegoro, Dr. Tri Astuti Handayani, S.H, M.H, M.Hum.
Dalam sambutannya, Ketua Yayasan Suyitno Bojonegoro, Arief Januwarso, S.Sos, M.Si, mengapresiasi komitmen dari EMCL untuk kembali menyelenggarakan Program Sekolah Lapang Pertanian, yang pada tahun ini difokuskan pada pengendalian hama tanaman menggunakan metode refugia.
Metode ini diharapkan mampu menggantikan peran pestisida kimia sehingga dapat menekan biaya produksi para petani.
“Program Sekolah Lapang ini merupakan yang ke-3 yang diselenggarakan oleh EMCL bersama Unigoro, di tahun ini akan berfokus pada penggunaan bahan alami untuk pestisida hama yang diharapkan dapat mengurangi biaya produksi petani,” tuturnya.
Pihaknya juga berharap komitmen dari para petani untuk nantinya dapat rutin dalam mengikuti program ini, agar dapat membawa dampak yang baik untuk peningkatan hasil pertanian.
Sementara itu, Ichwan Arifin, perwakilan EMCL menegaskan bahwa program Sekolah Lapang Pertanian ini merupakan komitmen untuk mendampingi petani, khusunya di wilayah sekitar produksi minyak, untuk tetap menjaga produktifitas pertanian dan bahkan meningkatkan hasil pertaniannya.
“Program ini bagian dari komitmen EMCL, yang turut memberikan kontribusi positif bagi kegiatan kemasyarakatan, sekaligus menjawab kekhawatiran adanya dampak dari kegiatan produksi minyak, komitmen kami untuk mendampingi petani agar dapat mengelola lahan pertanian dan dapat meningkat produktifitas,” ungkapnya di hadapan para petani.
Program sosialisasi hari ini merupakan yang terakhir, setelah sebelumnya dilakukan di 3 desa lainnya, yakni Brabowan, Bonorejo dan Mojodelik, Kecamatan Gayam.
Setelah ini akan dilaksanakan pendampingan dan pelatihan bagi 135 peserta SLP yang nantinya akan rutin di gelar setiap seminggu sekali. (Bim/red).