Reporter : Bima Rahmat
SuaraBojonegoro.com – Beberapa siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 5, mengalami kekerasan yang dilakukan oleh salah satu oknum pengajar. Senin (16/09/19).
Salah satu wali murid yang enggan disebutkan namanya menceritakan jika kejadian tersebut terjadi beberapa Minggu yang lalu. Yang mana awalnya para siswa tersebut berbincang-bincang dengan sesama temannya dan mengucapkan kata “kaya singo” dan didengar oleh oknum guru tersebut.
“Gurunya dengar atau gimana gitu. Tapi yang dituduh itu cuma anak 8, tapi 8 itu siapa saja saya tidak tahu tahu termasuk keponakan saya,” katanya saat dikonfirmasi melalui sambungan telphonenya.
Selanjutnya kedelapan anak tersebut dibawa ke ruang guru dan disuruh duduk dibawah dan menerima pukulan dan tendangan oleh oknum guru.
“Keponakan saya nagis sampai di rumah dan cerita sama utinya (nenek.red) dan cerita kalau dirinya di kaplok (pukul.red) tapi utinya tidak cerita sama saya, baru beberapa hari baru cerita ke saya,” ujarnya.
Mendapati kejadian tersebut kemudian dirinya berinisiatif menghubungi wali kelas keponakannya melalu sambungan WhatsApp. Namun saat dikonfirmasi wali kelas keponakannya tersebut mengaku jika mengetahui kejadian tersebut.
“Karena wali kelasnya guru olahraga. Saya juga WA kepala sekolahnya dan hanya menjawab sudah terselesaikan,” tambahnya.
Akibat pemukulan oleh oknum guru tersebut keponakannya mengaku mengeluh kesakitan. Tidak hanya itu menurut pengakuannya para siswa yang mendapat pemukulan tersebut dilarang untuk bercerita ke orangtuanya.
“Katanya dilarang untuk bercerita,” tambahnya.
Dirinya berharap kepada kepala sekolah agar tidak sewenang-wenang kepada anak didiknya dan terkesan membiarkan insiden tersebut.
“Waktu pemukulan itu ada guru-guru lain tapi kok diam saja. Kalau ada kejadian itu tolong dikasih tahu wali muridnya
Wali kelasnya juga diam saja malah tidak tahu sama sekali,” imbuhnya.
Sementara itu saat dikonfirmasi kejadian tersebut di SMPN 5 Bojonegoro dan ditemui oleh salah satu guru. Namun demikian dirinya tidak berkenan memberikan konfirmasi selain dari kepala sekolah.
“Saat ini sedang Diklat di Gresik,” jelasnya.
Sedangkan saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon sampai saat ini kepala sekolah SMPN 5 belum menjawab. (Bim/red).
*) Foto Ilustrasi