Reporter : Sasmito
SuaraBojonegoro.com – Salah satu Jenazah Crew pesawat Helikopter jenis MI 17 milik Satuan Pernerbang TNI AD yang dinyatakan hilang sejak tanggal 28 Juni 2019 di Pegunungan Mandala, Distrik Oksop Kab. Pegunungan Bintang (Papua). Pesawat yang ditumpangi 12 Prajurit tersebut terbang dari Oksibil menuju Kota Jayapura baru ditemukan pada hari Senin tanggal 10 Februari 2020. Dari 12 orang korban yang gugur tersebut 2 orang berasal dari Kabupaten Bojonegoro yakni Kapten CPN Aris Afik Novian dari Kesatuan Skadron-31/Serbu.
Kapten Aris Afik Novian merupakan anak dari Ismono yang beralamat di Perum Bomai Blok H /2 RT07/RW 03 Desa Tikusan Kec. Kapas Kab. Bojonegoro.
Sedangkan salah seorang Prajurit lainnya adalah Pratu Asharul Mashudi, merupakan Crew mekanik dari Skadron -31/Serbu Perbad. Suami dari Linda Septiani ini juga merupakan putra asli Bojonegoro.
Informasi yang diperoleh suarabojonegoro.com Bahwa Jenazah Almarhum Pratu Asharul Mashudi dan Kapten Aris Novian akan dibawa ke surabaya dan semarang, dan pada hari minggu (16/2/2020) rencananya baru berangkat menuju sentani, kemudian pada hari senin rencana akan dilakukan acara pelepasan oleh Panglima TNI, hari selasa flight menuju Semarang.
Rencana pemakaman akan di laksanakan secara Militer, sebelum di makamkan Jenazah akan di semayamkan di Rumah Duka, yaitu di rumah Sutaji Desa Gunungsari RT. 27 Kecamatan Baureno Kabupaten Bojonegoro.
Sedangkan Jenazah Kapten CPN Aris Afik Novian tidak dibawa pulang ke Bojonegoro, rencana akan di makamkan di TMP Semarang. Suami Umi Hanik ini telah gugur meninggalkan anak perempuan semata wayang yang baru berusia 2,5 tahun.
Sebagai penghargaan atas darma bakti dan pengorbanannya kepada Bangsa dan Negara, maka kedua Prajurit yang gugur asal Bojonegoro tersebut dinaikkan pangkat satu tingkat diatasnya, Kapten CPN Aris Afik Novian menjadi Mayor Anumerta Aris Afik Novian dan Pratu Asharul Mashudi menjadi Praka Anumerta Asharul Mashudi.
Sebelumnya diberitakan bahwa Wakil Kepala Penerangan Kodam XVII/Cenderawasih Letnan Kolonel Dax Sianturi mengatakan, sekitar pukul 06.00 WIT (15/2/2020), proses evakuasi jenazah mulai dilaksanakan dengan menerbangkan dua unit heli Penerbad dan satu unit heli PT Intan Angkasa.
“Info terakhir yang kami terima dari lapangan, 12 jenazah sudah tiba di Bandara Oksibil,” ujar Dax Sianturi dalam keterangan tertulis, Sabtu, 15 Februari 2020.
Setelah itu, seluruh jenazah akan diterbangkan ke Jayapura untuk kemudian dilakukan proses identifikasi di RS Marthen Indey.
Setelah hilang selama 8 bulan, puing-puing heli MI-17 Penerbad No Reg HA 5138 yang hilang pada 28 Juni 2019 di Pegunungan Papua, ditemukan pada 11 Februari lalu. Selanjutnya pada Junat, 14 Februari kemarin, tim evakuasi berhasil menuju lokasi puing dan menemukan 12 jenazah. (Sas)
*)Sumber Foto: papua.antarnews.com