Salah Satu Makam Tertua Di Bojonegoro, Ki Tameng Jati

Reporter : Putut Sugiarto

SuaraBojonegoro.com – Di Desa Sudah, Kecamatan Malo, Kabupaten Bojonegoro, terdapat salah satu makam yang dianggap paling tua tentu, selain sebagai destinasi wisata tempat ini sering dikunjungi masyarakat untuk acara-acara kirim do’a, sekedar bumi atau nyadran, yaitu  Makam Kyai Tameng Jati alias Abdurrahman Hadi.

Berada kurang lebih 1  kilometer dari Balai Desa Sudah, Kecamatan Malo, Kabupaten Bojonegoro, posisi makam tersebut dekat dengan tepi sungai Bengawan Solo.

Juru Kunci Makam Kyai Tameng Jati atau Abdur Rohman Hadi, Fathul Muin ketika di wawancara awak media Sabtu 08/04/2023 mengatakan jika Kiai Tameng Jati memiliki nama asli Abdur Rohman Hadi, beliau datang ke Tanah Jawa ada dua versi, yakni tahun 1230 dan 1330, namun versi yang terkuat yaitu pada tahun 1230.

Fathul juga menceritakan bersumber dari Ki Ageng Sukma Jati alias Gus Aris ahli spiritual asal Kota Surabaya, menceritakan saat itu Gus Aris tengah mendapatkan amanah bertemu langsung dengan Angling Darma melalui ilmunya.

Baca Juga:  Babinsa dan Bhabinkamtibmas Bersama Kades Tambakromo Dampingi Warga Putus Sebaran Covid 19

Diceritakan, bahwa Setelah Gus Aris berargumen dengan Angling Darma yang menceritakan terdapat lima makam tertua di Kabupaten Bojonegoro yaitu Makam Kiai Tameng Jati, Makam Mbah Wali Kidangan, Makam Mbah Zakaria, Makam Mbah Sunan Blongsong dan Makam Mbah Arya Dalem, tetapi saat ruh Gus Aris ingin kembali ke alam nyata. Beliau justru didatangi langsung oleh Ki Tameng Jati atau Abdurrahman Hadi, Kiai Tameng kemudian memperkenalkan diri dan menceritakan sejarahnya kepada Gus Aris.

“Kemudian Gus Aris diberikan amanah oleh Kiai Tameng Jati untuk menyampaikan sejarahnya kepada sang Juru Kunci atau perawat makam, tak lain ialah adalah saya sendiri”, tuturnya, Minggu (9/4/2023).

Sementara menurut sejarah yang ada, Kiai Tameng Jati berasal dari Negeri Syam dan datang ke Tanah Jawa karena menghindari Perang Salib ke-4 yang terjadi di negerinya saat itu.

Baca Juga:  Kemiskinan Menurun, Nyata atau Hanya Ilusi Semata ?

“Beliau datang membawa beberapa rombongan. Salah satunya sang istri dan kedua murid Kiai Tameng Jati,” tuturnya.

Hingga kini, setiap malam Jumat Pahing tiba, Makam Kiai Tameng Jati selalu ramai dikunjungi para peziarah dari berbagai penjuru daerah, Ada juga tahlil rutinan dan berdoa di area makam tersebut dan tamunya mayoritas orang Jawa Tengah dan Sumatera.

“Disini juga terdapat sumur yang dinamai Ki Ronggolo dipercaya jika air tersebut dapat menyembuhkan sakit kulit dan gatal-gatal dan dipercaya juga jika tempat ini pada jaman penjajahan Belanda, makam ini juga dijadikan tempat persembunyian para pejuang kemerdekaan. Karena tak terlihat oleh musuh secara gaib,” pungkasnya. (Put/Red)