suarabojonegoro.com – Kasus-kasus pelanggaran UU ITE yang melibatkan warga Bojonegoro akhir-akhir ini menggugah perhatian banyak pihak. Termasuk operator minyak dan gas bumi Lapangan Banyu Urip, ExxonMobil Cepu Limited (EMCL). Sebagai wujud perhatian tersebut, EMCL menggandeng Relawan Teknologi Informasi dan Komunikasi (RTIK) Bojonegoro untuk menyelenggarakan kampanye internet sehat di sekolah-sekolah. “Hari ini kita mulai laksanakan di SMAN 1 Kalitidu Bojonegoro,” ungkap Ketua RTIK Bojonegoro, Rifaun Naim pada Kamis (20/07/2017).
Pria yang biasa disapa Faun itu menjelaskan, pihaknya akan melaksanakan kegiatan ini di sepuluh sekolah di Bojonegoro hingga November tahun ini. Melalui kegiatan ini, kata dia, para peserta dapat mengetahui manfaat dari internet dan mengetahui sisi negatifnya, serta dapat mengembangkan potensi melalui adanya internet. “Kami berharap dengan adanya sosialisasi ini, tidak ada lagi kasus-kasus UU ITE yang menjerat masyarakat Bojonegoro, khususnya untuk para pelajar di Bojonegoro”, ujarnya.
Kegiatan ini merupakan program lanjutan TIK Pendidikan 2017 yang dibuka Bupati Bojonegoro pada 14 Mei. Sedangkan kegiatan di SMA Kalitidu ini dibuka oleh Perwakilan Cabang Dinas pendidikan Provinsi, Pamudji. “Saya sangat senang dengan semangat kawan-kawan RTIK ini, semoga dengan adanya sosialisasi ini, para siswa bisa lebih bijak dan cerdas menggunakan sosial media, bisa lebih positif menggunakan internet dalam kehidupan sehari-hari”, ucap dia.
Sementara itu, perwakilan EMCL, Ukay Subqy mengatakan, bahwa kalangan pelajar harus mendapat perhatian serius dalam menyikapi perkembangan internet, khususnya penggunaan sosial media. Usia pelajar, kata dia, merupakan masa rentan terkena pengaruh yang tidak baik dari masifnya arus informasi di internet. “Semua pihak harus berpikir dan menyikapi persoalan ini dengan bijak, juga harus melakukan tindakan nyata sedini mungkin,” tuturnya.
Melalui program ini, lanjut Ukay, EMCL mewujudkan komitmennya untuk memberikan aksi nyata di masyarakat. Kegiatan tersebut, lanjut dia, sekaligus bentuk dukungan kepada pemerintah dalam meningkatkan taraf masyarakat sekitar wilayah operasi, khususnya di bidang pendidikan. “Kita terus bersinergi dengan pemerintah untuk mewujudkan masyarakat Bojonegoro yang cerdas, sehat, dan bahagia,” pungkasnya.