Rp. 10 M Untuk Kegiatan Penanggulangan Bencana Bojonegoro

suarabojonegoro.com – Masih rangkaian  kunjungan kerja  Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)  Willem Rampangiley di Kabupaten  Bojonegoro,  Kamis (14/9), diserahkan  beberapa bantuan antara lain bantuan untuk penanggulangan bencana  di beberapa Kecamatan  di Kabupaten  Bojonegoro senilai 10  milyar  rupiah  dan bantuan logistik dan peralatan kepada BPBD  Kabupaten Bojonegoro. Serah terima bantuan  diserahkan langsung  oleh Kepala BNPB  kepada Bupati  Bojonegoro Kang Yoto.

Kepala  BNPB Willem R dalam kesempatan ini menyampaikan bahwa hal menarik di Bojonegoro  adalah  semangat  warga dan pemimpinnya yang sangat luar  biasa,  bisa dibilang  meski di daerah rawan bencana  namun tampak bahagia.  Dijelaskan  bahwa dewasa ini intensitas bencana dari waktu kewaktu  terus mendalami  peningkatan.  Setidaknya  ditahun 2016  saja kejadian  bencana  di Indonesia  mencapai 2.384 kejadian  dan korban  jiwa mencapai 562 jiwa. Indonesia, lanjut Willem  adalah daerah  yang paling rawan bencana karena  dilalui cincin api pasifik.

“Dari 500 an gunung api diseluruh  Indonesia  127 diantaranya dalam kategori gunung api aktif,” Tegasnya.

Untuk Kabupaten Bojonegoro, Kepala BNPB  menilai bahwa dalam Penanganan  kerjasama  telah  melibatkan  semua pihak baik pemerintah  dan masyarakat. Dari sinilah maka banyak pelajaran yang bisa kita ambil di Bojonegoro. Kedepan pihaknya untuk mengantisipasi dampak banjir akibat  luapan sungai bangsawan solo akan menggelar  workshop  penanggulangan bencana sungai  bangsawan solo yang melibatkan  18 Kabupaten  baik di Jawa Tengah maupun  Jawa Timur  yang memiliki Muara ke sungai bangsawan solo  atau dilalui sungai  bangsawan solo.

“Dengan workshop nantinya akan dicari  solusi bersama agar banjir ini bisa diminimalisir dan tidak banyak menimbulkan kerugian,” Lanjut Willem.  Diakhir sambutannya Kepala  BNPB  mengatakan  bahwa mengapa bencana ini silih berganti  karena kualitas  lingkungan kita makin menurun dan rusak,  mulai tata ruang dan lain sebagainya  diantaranya masalah urbanisasi dan penataan kawasan. (Lis/Ang)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *