Oleh: Aning Wulandari, M.Pd.*)
SuaraBojonegoro.com – Tanggal 1 Juni diperingati sebagai hari lahir Pancasila berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 24 Tahun 2016. Penetapan tersebut bertujuan agar pemerintah, masyarakat dan seluruh komponen bangsa memperingati Pancasila sebagai ideologi bangsa dan panduan dalam seluruh bidang kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Tema Hari Lahir Pancasila Tahun 2022 adalah “Bangkit Bersama Membangun Peradaban Dunia”.
Hal utama dalam upaya bangkit bersama membangun peradaban dunia adalah melalui pendidikan dan kebudayaan. Membangun peradaban sebuah negara, pendidikan harus disertai dengan pendidikan dan karakter budaya bangsa. Pendidikan yang baik adalah pendidikan yang tidak meninggalkan kepribadian bangsa. Oleh karena bangsa Indonesia telah menetapkan Pancasila sebagai dasar negara kesatuan Republik Indonesia, maka pendidikan di Indonesia harus berlandaskan Pancasila.
Perjalanan Pancasila sejak jaman kemerdekaan hingga kini, tidaklah mudah. Banyak kejadian yang menunjukkan adanya pihak-pihak yang ingin mengganti Pancasila dengan paham-paham yang lain. Namun Pancasila selalu menunjukkan kesaktiannya dengan kokoh bertahan sebagai dasar negara Indonesia. Ancaman terhadap Pancasila di era milenial ini lebih berat dibandingkan dengan masa sebelumnya. Mengapa? Karena saat ini merupakan era keterbukaan informasi. Masyarakat dapat mengakses komunikasi dan informasi dengan mudah. Hal ini dapat memberikan peluang yang besar bagi pihak-pihak yang ingin mengganti dasar negara Indonesia dengan paham lain yang bertentangan dengan Pancasila. Pemerintah harus proaktif melakukan pencegahan terhadap upaya meronrong Pancasila sehingga seluruh komponen bangsa dapat bersatu menjaga keutuhan bangsa dan negara berlandaskan Pancasila.
Salah satu upaya pemerintah dalam menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) berlandaskan Pancasila adalah dengan menerapkan kurikulum merdeka. Dalam implementasi kurikulum merdeka, muncul pembaruan pembelajaran melalui perumusan profil pelajar Pancasila sebagai acuan utama dalam penyusunan capaian pembelajaran, konten/materi, metode pembelajaran dan asesmen. Profil pelajar Pancasila merupakan manifestasi pembangunan karakter bangsa berdasarkan Pancasila untuk menyiapkan generasi bangsa yang cakap dan mumpuni menghadapi perubahan jaman.
Profil pelajar Pancasila dikembangkan berdasarkan tujuan pendidikan nasional. Pelajar Pancasila adalah perwujudan pelajar Indonesia sebagai pelajar sepanjang hayat yang memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Profil Pelajar Pancasila adalah sebuah profil ideal karakter pelajar di Indonesia yang harus diwujudkan oleh semua pihak melalui enam elemen kunci. Keenam ciri tersebut adalah: (1) beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia; (2) berkebhinekaan global; (3) bergotong royong; (4) mandiri; (5) bernalar kritis; dan (6) kreatif. Profil pelajar Pancasila dicapai melalui proses pembelajaran yang terpadu dan menyeluruh, baik dalam kegiatan kokurikuler, ekstrakurikuler, intrakurikuler, maupun dalam budaya sekolah.
Penerapan kurikulum pembelajaran dengan menekankan pada pembentukan profil pelajar Pancasila, menjadi langkah konkret dalam upaya menjaga Pancasila sebagai dasar negara. Menjaga dan menanamkan nilai-nilai Pancasila merupakan bagian tak terpisahkan dari pendidikan di Indonesia. Anak-anak adalah tunas masa depan bangsa. Usia anak-anak merupakan masa keemasan dalam menanamkan nilai-nilai Pancasila. Bahwa Pancasila tidak hanya sekedar dihafalkan, namun anak-anak harus menemukan Pancasila sebagai jati diri dan karakter bangsa.
Tidak berlebihan kiranya jika peringatan hari lahir Pancasila tahun ini menjadi momentum penguatan karakter bangsa melalui profil pelajar Pancasila. Penerapan kurikulum merdeka tahun ini menjadi langkah nyata pemerintah dalam upaya menanamkan nilai-nilai Pancasila sejak dini dengan harapan agar Pancasila bersemayam dalam hati sanubari anak dan tercermin dalam tingkah laku sehingga dapat melanjutkan perjuangan para pendiri bangsa. Jika Pancasila telah menjadi karakter para generasi muda, maka membangun peradaban dunia dapat dilakukan oleh seluruh komponen bangsa dengan tetap mempertahankan Pancasila sebagai ideologi bangsa. Selamat memperingati hari lahir Pancasila. Jayalah Indonesia, jayalah Pancasila.
*) Penulis adalah Pengawas Madrasah Aliyah Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bojonegoro