Ratusan Hektar Tanaman Padi di Kanor Gagal Panen

SUARABOJONEGORO.COM – Musim kemarau di wilayah Kabupaten Bojonegoro mulai dirasakan sejumlah petani. Salah satunya dialami para petani di empat desa wilayah Kecamatan Kanor. Ratusan hektar tanaman padi di empat desa tersebut rusak dan mengalami gagal panen.

Ratusaan hektar tanaman padi yang mengalami gagal panen tersebut berada di empat desa yakni, Desa Nglarangan, Mejasem, Bungur dan Sukorejo. Untuk mengurangi jumlah kerugian, meraka terpaksa memanen padi, meski dengan hasil seadanya.

Kondisi terparah berada di Desa Bungur. Di wilayah ini lebih dari 200 hektar tanaman padi rusak parah akibat kekurangan air. Sebagian besar tanaman mati mengering dengan kondisi bulir yang menghitam dan daun mengering.

Baca Juga:  Kunci Sukses, Belajar Memahami Alam

Salah satu petani di desa setempat Kardi 55 tahun mengatakan, tanaman padi rusak parah. Penyebabnya, karena kekurangan air sejak tanaman berumur 60 hari. Selain itu, juga dampak musim kemarau, sehingga membuat sungai dan saluran irigasi mengering sejak sebulan lalu.

“Untuk mengurangi jumlah kerugian yang lebih besar, kami tetap memanen, meski dengan hasil seadanya,” katanya kepada wartawan, Sabtu (7/7/2018).

Bejo menjelaskan, bila dalam kondisi normal lahan sawah miliknya dapat menghasil tujuh kwintal gabah. Namun karena sebagian tanaman gagal panen, hasil yang didapat kini merosot drastis. “Hanya dapat memanen dua kwintal saja,” jelasnya.

Sejumlah petani hanya bisa pasarah. Mereka berharap ada bantuan dari pemerintah untuk petani terutama penyediaan benih untuk persiapan musim tanam selanjutnya. “Semoga untuk musim tanam selanjutnya, pemerintah memberikan bibit dan pupuk,” harapnya. (die)

Baca Juga:  Fakultas Pertanian Unigoro Belajar Korporate Farming, Guna Tingkatkan Efesiensi Sistem Pertanian