SuaraBojonegoro.com, 22 Maret 2025 – Penghujung bulan suci Ramadhan ini merupakan akhir dari program Ramadhan Skill Factory SDN Dolokgede yang bekerja sama dengan IKIP PGRI Bojonegoro. Kegiatan ini terdiri dari tiga program unggulan, yaitu English for Kids, Coding for Kids, dan Ethnomath for Kids. Kegiatan ini tidak hanya sebagai sarana pembelajaran, tetapi juga sebagai langkah awal penjajakan untuk merumuskan pengembangan lebih lanjut dalam meningkatkan keterampilan siswa, yang merupakan bagian dari upaya membangun generasi emas yang siap menghadapi tantangan zaman.
Kegiatan yang dilaksanakan mulai awal Ramadhan ini melibatkan siswa-siswi dari berbagai kelas yang mengikuti pelatihan secara intensif di bidang keterampilan yang relevan dengan kebutuhan masa depan. Melalui program English for Kids, siswa diajarkan dasar-dasar bahasa Inggris dengan pendekatan yang menyenangkan dan interaktif. Program Coding for Kids mengajarkan dasar-dasar pemrograman komputer yang penting di era digital ini. Sementara itu, Ethnomath for Kids mengenalkan konsep matematika dengan pendekatan berbasis budaya lokal, yang membantu siswa untuk lebih mudah memahami materi matematika melalui konteks budaya yang familiar.
Kegiatan ini mendapat sambutan positif dari berbagai pihak, baik dari sekolah maupun masyarakat sekitar. Kepala SDN Dolokgede dan yasayan Mannah Indonesia selaku kolaborator menyambut baik inisiasi program ini dan berharap program ini dapat memberikan dampak positif dalam pengembangan keterampilan siswa. “Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi anak-anak kami, terutama dalam menghadapi tantangan masa depan yang semakin kompleks. Terima kasih kepada IKIP PGRI Bojonegoro yang telah menjadikan SDN Dolokgede sebagai tempat untuk memulai program ini,” ujarnya.
Dr. Junarti, M.Pd, Rektor IKIP PGRI Bojonegoro menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen pihaknya bersama sama dengan Yayasan Mannah Indonesia untuk mendampingi pengembangan keterampilan tambahan bagi generasi muda. “Kami percaya bahwa keterampilan seperti bahasa Inggris, coding, dan pemahaman matematika berbasis budaya sangat penting dimiliki oleh anak-anak sejak dini. Kegiatan ini adalah langkah awal yang kami harapkan dapat diperluas ke sekolah-sekolah lainnya, dengan SDN Dolokgede sebagai project percontohan,” katanya.
Program Ramadhan Skill Factory ini juga bertujuan untuk menggali potensi siswa di luar bidang akademik dan memperkenalkan keterampilan yang akan menjadi modal mereka di masa depan. Kegiatan ini dirancang dengan pendekatan yang menyenangkan, agar siswa merasa terinspirasi untuk terus belajar dan mengembangkan diri. Dengan pengalaman ini, diharapkan mereka memiliki bekal yang lebih luas, mulai dari kemampuan berbahasa Inggris yang baik, pemahaman dasar-dasar coding, hingga kemampuan memecahkan masalah matematika dengan cara yang lebih kreatif.
IKIP PGRI Bojonegoro berkomitmen untuk menyusun kurikulum yang relevan dan mendampingi pengembangan keterampilan tambahan ini dan memperluas kegiatan ke sekolah-sekolah lain di wilayah Bojonegoro. SDN Dolokgede akan dijadikan sebagai percontohan untuk proyek ini, dan ke depan akan ada program lanjutan yang lebih terstruktur untuk mengembangkan keterampilan lainnya yang relevan dengan kebutuhan zaman serta disinergikan dengan program Mahasiswa Mengajar yang merupakan program kebelanjutan dari merdeka belajar dengan sistem konversi sks bagi mahasiswa yang mengikutinya. Selain itu kegiatan ini juga menjadi teaching factory bagi para mahasiswa sebelum terjun didunia kerja. “Kami berharap kegiatan ini dapat menjadi model bagi sekolah-sekolah lain dan berkontribusi pada pengembangan kualitas pendidikan yang lebih holistik,” tambah Dr. Ima Isnaini Taufiqur Rohmah, M.Pd selaku Wakil Rektor Bidang Akademik & Kemahasiswaan IKIP PGRI Bojonegoro.
Dengan semangat Ramadhan yang penuh berkah, kegiatan Ramadhan Skill Factory ini diharapkan dapat menjadi cikal bakal untuk kegiatan pendidikan yang lebih luas dan berdampak positif bagi generasi muda, mempersiapkan mereka untuk menjadi pribadi yang tidak hanya cerdas dalam akademik, tetapi juga memiliki keterampilan yang berguna di dunia yang semakin berkembang. (Red/Lis)