Pupuk Rojo Koyo Manunggal Mulai Diminati Masyarakat Petani di Bojonegoro

Reporter : Sasmito Anggoro

SuaraBojonegoro.com – Meski tergolong baru, sebuah pupuk untuk Tanaman pertanian yang di produksi di Kabupaten Gresik ini mulai merambah di para petani di Bojonegoro, terbukti beberapa petani di beberapa wilayah sudah mulai menggunakan pupuk non subsidi, karena selain harga ringan alasan petani pupuk ini dapat membenahi tanah pasca produksi tanaman atau pasca panen.

Rojo Koyo Manunggal, sebuah industri produksi alam dolomit dan Phospate Granule yang diproduksi di Gresik Jawa Timur ini, manfaatnya sudah mulai dirasakan terkait soal tanah yang harusbditingkatkan kesuburannya saat pasca panen dan agar bisa ditanami kembali dengan kualitas keseburan lahan pasca menggunakan pupuk tersebut.

Seperti yang disampaikan oleh Khoirul, salah satu petani di Kecamatan Ngraho yang sudah membuktikan menggunakan pupuk ini menjelaskan bahwa dirinya menggunakan pupuk untuk tanaman padinya, dan pasca pemupukan dapat dilihat dari kualitas tanaman yang sangat subur dan menghasilkan bulir benih padi yang utuh dan berisi, sehingga hasilnya dipastikan akan lebih menguntungkan dibanding pupuk lain.

“Jadi selain untuk hasil tanaman yang lebih baik dan berkualitas juga untuk memperbaiki hara tanah pasca panen,” Terang Khoirul, Kamis (24/9/2020).

Pupuk yang sudah dilakukan uji coba selama 10 tahun ini untuk pertanian dan perkebunan yang sudah terbukti mutu dan kualitasnya dan juga produsennya berpengalaman di bidang pertanian, seperti yang disampaikan oleh Produsen Pupuk Rojo Koyo Manunggal, Fredi Andri Yamin.

Baca Juga:  Kelompok KKN 13 Universitas Bojonegoro Sukses Implementasikan Program Pengolahan Limbah Organik Jadi Pupuk Cair

Disampaikan juga bahwa Pupuk ini mempunyai fungsi Utama yaitu memperbarui unsur tanah yang masam atau jenuh menggunakan kimiawi dari pupukĀ  sebelumnya serta meningkatkan tingkat kesuburan tanah menjadi lebih baik, sehingga proses penanaman bibit akan lebih sehat dan tidak mudah terserang penyakit pada akar dan batang tanaman serta meningkatkan kualitas hasil panen dari sebelumnya.

“Karena biasanya pasca panen, kondisi kualitas kesuburan tanah menurun, sehingga dengan pupuk Rojo Koyo Manunggal ini diproduksi selain untuk menyuburkan lahan juga mengembalikan kesuburan tanah pasca panen,” Papar Fredi Andri Yamin.

Di Bojonegoro beberapa petani di wilayah kabupaten Bojonegoro yang sudah menggunakan pupuk ini sudah bisa menikmati hasil panen pasca penggunaan pupuk Rojo Koyo Manunggal tersebut.

Ada dua Produksi Pupuk Rojo Koyo Manunggal yaitu merek ESP 3.6 yang memiliki kelebihan sangat cocok untuk pemupukan awal dan susulan, memulihkan dan memperbaiki kesuburan tanah secara berangsur angsur, mengoptimalkan pertumbuhan tanaman, memperbesar prosentase terbentuknya bunga menjadi buah dan biji serta sangat efektif untuk semua jenis tanaman pangan dan sayuran.

Sedangkan Pupuk Rojo Koyo Manunggal dengan merek NPK 15, memiliki kelebihan sangat cocok untuk pemupukan susulan, memulihkan tingkat kesuburan tanah menjadi normal kembali, merangsang sel pertumbuhan akar, memperlancar metabolisme tanaman, memperkuat ketahanan tanaman, dan meningkatkan mutu dan kualitas hasil panen serta memberikan efek kesuburan tanah dengan jangka yang lebih panjang.

Baca Juga:  Dugaan Pungutan yang di Lakukan Oknum Kelompok Tani di Desa Tlogoagung Dinilai Salah Paham

“Sehingga dengan menggunakan pupuk Rojo Koyo Manunggal ini akan bisa memberikan manfaat keuntungan petani dari hasil panen dari sebelumnya, namun penggunaan harus dilakukan dengan dosis yang tepat,” Tambah Fredi Andri Yamin.

Karena harga yang terjangkau meskipun non subsidi, maka pupuk ini juga bisa memberikan keuntungan bagi petani, dan keberadaan pupuk ini mudah untuk didapat diwilayah Bojonegoro, sehingga ketika masyarakat kesulitan mendapatkan pupuk bersubsidi, Pupuk Rojo Koyo Manunggal ini bisa menjadi solusi bagi para petani yang kesulitan mendapatkan pupuk.

Untuk memastikan kualitas pupuk ini, dan meyakinkan para petani dari keraguan dalam penggunaan pupuk baru, pihak produsen melakukan demflot atau uji coba penggunaan pupuk di beberapa titik di wilayah Bojonegoro.

“Saya harapkan ini menjadi solusi bagi petani yang mengalami kelangkaan pupuk dan mengeluh mahalnya harga pupuk, karena harga pupuk Rojo Koyo Manunggal ini hampir sama atau dibawah harga pupuk bersubsidi,” Pungkas Pria asli Bojonegoro ini. (SAS)