SUARABOJONEGORO.COM – Puluhan pemuda dari kawasan operasi migas Lapangan Banyu Urip, Blok Cepu mengikuti pelatihan pengembangan agrowisata, di Pusat Inkubasi Bisnis (PIB) Bojonegoro, Selasa (10/7/2018). Anggota karang taruna tersebut mendapat kepercayaan dari SKK Migas dan ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) untuk memanfaatkan lahan negara di sekitar warga.
Agrowisata dinilai sangat cocok bagi para pemuda. Selain mengembangkan pertanian di kalangan anak muda, juga menumbuhkan kreativitas dalam memperkuat daya tarik wisata desa. Khususnya di Desa Mojodelik, Gayam, Brabowan, dan Bonorejo.
“Agrowisata ini merupakan bagian dari pembangunan ekonomi kita, sehingga harus direncanakan dengan baik dan berkerjasama dengan semua stakeholder desa serta Pemerintah Kabupaten,” ucap Kepala Bidang Perencanaan Bappeda Bojonegoro, Ike Widiya Sari.
Ike menyatakan dukungannya terhadap inisiatif EMCL dalam Program Pengembangan Agrowisata dan Penghijauan bagi pemuda ini. Dia mendorong para pemuda agar menjaga konsistensi semangat mengelola usaha tersebut.
“Program ini ada anggarannya, menggunakan uang negara, jadi harus betul-betul dimanfaatkan dengan baik,” jelas Ike yang dalam kesempatan tersebut memaparkan tentang Perencanaan dan Implementasi Pengembangan Agrowisata di Bojonegoro.
Selain Ike, pemateri lainnya adalah penggerak agrowisata dari Desa Ngringinrejo, Suwoto. Dia berbagi kisah mengenai susah dan sukses membangun Kebun Belimbing Ngringinrejo.
Sedangkan dari Dinas Pertanian, Djoko Poedjowijono menyampaikan materi bertema Strategi Sukses Membangun Agrowisata.
Menurut perwakilan EMCL Ichwan Arifin, semangat para pemuda dalam mengembangkan agrowisata di sekitar wilayah Lapangan Banyu Urip ini patut diapresiasi. Sebagai wujudnya, EMCL melanjutkan program agrowisata dan penghijauan bagi pemuda di tahun 2018 ini.
“Pertama kali EMCL menginisiasi program pada November 2016, setelah itu kita lanjutkan lagi pada Desember 2017 hingga Agustus 2018 nanti,” tuturnya.
Ichwan mengatakan, semangat para pemuda diharapkan bisa menginspirasi yang lain. Upaya positif dalam melakukan penghijauan sekaligus bernilai ekonomi ini patut didukung semua pihak. “Generasi berikutnya bisa menikmati hasilnya juga,” katanya.
Pembukaan acara dihadiri pula oleh Sekretaris Camat Gayam, Komandan Posramil Gayam, dan LSM Tropis yang mendampingi program tersebut.
Pada sesi akhir kegiatan, peserta diajak melihat kebun rintisan agrowisata yang telah dimulai oleh karang taruna Desa Brabowan. Para pemuda di sana telah berhasil mengembangkan jambu kristal dan sudah memanen hasilnya. (lis/yud)