Puluhan Anggota Kelompok Tani Marah Terhadap Kadin Pertanian Bojonegoro

oleh -
oleh
Reporter: Bima Rahmat

suarabojonegoro.com –  Ratusan Petani yang tergabung dalam Kelompok Tani marah dan kecewa atas pernyataan Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bojonegoro, Ahmad Djupari. Kemarahan dan kekecewaan tersebut dilontarkan setelah acara tabur benih bersama di Desa Campurejo, Kecamatan Bojonegoro.

Pasalnya pernyataan Kepala Dinas Pertanian tersebut dirasa menyinggung para anggota kelompok Tani, dikarenakan dalam pernyataannya Ahmad Djupari  menyampaikan jika petani harus membeli alat pembajak sawah berupa traktor sendiri, sementara mereka mengajukan bantuan mesin Traktor. Minggu (20/08/17).

Solihin salah satu anggota kelompok Tani menyatakan bahwa, kedatangan mereka diacara tersebut bertujuan untuk meminta bantuan mesin traktor
kepada Ketua HKTI Pusat Jenderal TNI (Pur) Dr. H Moeldoko, S.IP. Namun Ahmad Djupari justru memberikan jawaban jika para petani tersebut harus membeli traktor sendiri.

“Kami jauh-jauh datang untuk meminta bantuan tapi Pak Jupari tidak memberikan suport kepada kami, Pak Jupari malah menyuruh kami untuk membeli traktor sendiri. Kami sangat kecewa sekali”, katanya.

Menurut anggota kelompok petani yang hadir, dihadapan Jenderal TNI (Purn) Dr. H Moeldoko S.IP, Kepala Dinas Pertanian seharusnya mendukung dan mensuport agar diberikan bantuan berupa mesin traktor. Namun jawaban yang dilontarkan oleh Ahmad Jupari tersebut  justru menenggelamkan harapan para petani untuk diberikan mesin traktor.

Para Petani ini menyatakan bahwa, seharusnya sebagai Kepala Dinas Pertanian Ahmad Jupari memberikan dukungan kepada anggota kelompok Petani, agar mendapatkan bantuan alat traktor demi menigkatkan kesejahteraan para Petani di Kabupaten Bojonegoro, dan bukan malah mementahkannya.

“Seharusnya Pak Jupari jangan bilang seperti itu, sebagai Kepala Dinas Pertanian harusnya dukung kami untuk mendapatkan bantuan. Tujuan kami datang kesini untuk minta bantuan malah keinginan kami ditenggelamkan. Kalau disuruh beli sendiri kami bisa dan untuk apa jauh-jauh datang kesini kalau cuma kayak begini”, ujar salah satu anggota kelompok tani lainnya.

Adu mulut antara Kepala Dinas Pertanian dan para Petani ini terus berlanjut hingga acara tabur benih bersama ini selesai. Pasalnya mereka tidak terima atas jawaban Ahmad Djupari ketika acara tanya jawab.

Hal yang lebih membuat kecewa lagi ketika Ahmad Jupari tidak bisa memberikan solusi atas rasa kekecewaan anggota petani itu. Dihadapan anggota kelompok Tani ini Ahmad Jupari hanya dapat meminta maaf atas ucapannya yang membuat ratusan Petani ini kecewa.

“Tidak ada solusinya malah Pak Jupari hanya meminta maaf atas ucapannya itu. Kami benar-benar kecewa sekali”, tambah anggota kelompok tani. (Bim/red).