Reporter : Sasmito Anggoro
SuaraBojonegoro.com – Mangkraknya Pekerjaan Proyek Saluran air atau Judit yang ada di Samping Jalan PUK Kecamatan Sugihwaras, Tepatnya Dusun Mindi RT 15, Desa Sugihwaras, Kecamatan Sugihwaras, Kabupaten Bojonegoro ini meresahkan sejumlah warga karena dengan kondisi pembangunan saluran air yang belum jadi tersebut menyebabkan gangguan terhadap aktivitas warga Setempat.
Disampaikan oleh beberapa warga kepada Media SuaraBojonegoro.com bahwa kondisi tersebut justru warga terganggu karena masih belum ada pengurugan dan penutup Judit sangat berada dibawah ketinggian tanah yang digali, sehingga warga untuk melintasi harus memasang papan atau membuat jembatan kecil penghubung jalan dan kios serta rumahnya.
Bahkan tidak ditutupnya Judit tersebut dapat menyebabkan kerawanan kecelakaan bagi warga yang tidak tahu kondisi tersebut, “kami pernah tanyakan kepada pihak pengelola atau rekanannya bahwa pekerjaannya katanya cuma begitu, kan bisa menimbulkan masalah baru, kalau memang begitu mending harusnya tidak usah dikerjakan atau dibangun,” Kata salah satu warga Yang mengeluhkan pelaksanaan proyek tersebut kepada SuaraBojonegoro.com, Sabtu (15/8/2020).
Dengan tidak diurugnya pekerjaan Judit dengan kedalaman sekitar setengah meter ini yang tidak diurug diatasnya dan terlihat masih menganga dan tidak rata dengan tanah yang ada serta, sehingga warga menduga bahwa pekerjaan proyek Saluran air ini tidak terencana dengan baik, “Percuma kalau dibangun justru terlihat tidak sedap dipandang mata dan menimbulkan masalah baru bagi warga,” Tutur Warga Yang lain.
Diketahui pekerjaan saluran air ini adalah penerusan dari proyek yang lama, dan sebelahnya juga terdapat Saluran air yang lama buatan warga, sehingga dengan adanya Judit atau saluran air baru yang dibuat oleh Rekanan dianggap justru membuat geram warga yang tinggal di lokasi seberang jalan atau saluran air yang dekat dengan jalan PUK Sugihwaras.
Dengan tidak dikerjakan saluran pembuangan air juga pada pekerjaan Judit sepanjang 20 meter tersebut juga menimbulkan masalah, karena air yang mengalir akan meluber, dan jikapun Judit yang sudah dikerjakan tersebut diurug diperkirakan akan menyumbat saluran air.
Warga berharap segera ada tindakan dari dinas terkait dengan adanya pelaksanaan proyek yang dianggap meresahkan dan menganggu masyarakat tersebut.
Ahmad Shofiyudin anggota Komisi D DPRD Bojonegoro ketika dikonfirmasi media ini, menyampaikan bahwa pihaknya akan melakukan cek dan melihat adanya pembangunan tersebut, apakah memang perencanaannya seperti itu atau bagaimana.
“Nanti kita cek ke SKPDnya bagaimana perencanaannya, apakah sesuai dengan fakta di lapangan, jika memang harus ke lapangan untuk mengetahui langsung juga akan kita lakukan,” Tutur Politisi Muda asal PKB tersebut.
Ahmad Shofiyudin juga menyampaikan bahwa agar masyarakat agar tidak segan menyampaikan keluhan jika menemukan yang kurang pas pada kegiatan proyek pembangunan yang ada, untuk pihaknya dapat melakukan pengawasan terhadap kegiatan yang ada maupun yang sudah selesai. (SAS*)