Proyek Pipa Kedung Keris Ditarget Akhir 2019 Minyak Sudah Mengalir

SUARABOJONEGORO.COM – Bojonegoro diakui sebagai penyumbang minyak terbesar di Indonesia, hal ini disampaikan oleh Ali Masyhar selaku Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) perwakilan Jawa, Bali dan Nusa Tenggara (Jabanusa) saat kegiatan Lokakarya media periode 3 Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) perwakilan Jawa, Bali dan Nusa Tenggara (Jabanusa) bersama Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) digelar di Hotel PO Semarang, Rabu (31/10/18).

Disampaikan lebih jelas oleh Ali Masyhar bahwa hal tersebut dilakukan Untuk lebih memaksimalkan produksi minyaknya, ExxonMobil saat ini sedang melakukan pengembangan lapangan Kedung Keris.

Baca Juga:  Subholding Upstream Pertamina Sabet 13 Penghargaan ISDA 2021

“Minyak dari lapangan tersebut diharapkan dapat mulai mengalir pada akhir tahun 2019 dan Produksi di Kedung Keris diperkirakan mencapai 10 ribu bopd, jadi akan menambah produksi minyak di Blok Cepu,” terang Ali Masyhar.

Sebalumnya untuk proyek tersebut sudah dilakukan Sosialisasi dan nantinya, minyak dari sumur di Lapangan Kedung Keris akan mengalir melalui pipa yang terhubung ke fasilitas pemrosesan pusat di lapangan Banyu Urip.

“Kontrak EPC sudah ditanda tangani, saat progres dan penyelesaian proses pengadaan tanah utk jalur sudah dilakukan,” tambahnya.

Disampaikan pula bahwa saat ini kontraktor EPC sedang melakukan persiapan di lapangan, adapun pipa untuk aliran minyak nanti akan ditanam ditanah dan pipa tersebut memiliki panjang kurang lebih 16 kilometer.

Baca Juga:  Perempuan Perajut Bojonegoro dan Tuban Dapat Apresiasi Dari Pelaku Industri Migas Indonesia

Adapun jumlah Investasi untuk pengembangan lapangan baru ini sekitar USD 100 juta. Dengan harapan agar proyek ini berjalan dengan baik serta bisa memberikan tambahan sumbangan minyak terbesar di Indonesia. (SB/Red)