Program JKN Di Sosialisasikan di Dinas Kesehatan

SuaraBojonegoro.com – Jamkesnews – Untuk memastikan keseluruh Peserta memahami mengenai hak dan kewajiban serta kebijakan terbaru tentang implementasi Program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indoneisa Sehat (JKN-KIS), BPJS Kesehatan Cabang Bojonegoro terus gencar melakukan sosialisasi ke peserta. BPJS Kesehatan Cabang Bojonegoro mengadakan sosialisasi mengenai Program JKN-KIS di lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Bojonegoro, Selasa (18/06) kemarikemarin .

Sosialisasi kali ini dihadiri sebanyak 108 Peserta. Sasaran sosialisasi kali ini adalah untuk Pegawai Tidak Tetap (PTT) dan Tenaga Harian Lepas (THL) Dinas Kesehatan Kabupaten Bojonegoro yang diikutkan dalam kepesertaan Pegawai Pemerintah Non Pegawai Negeri (PPNPN).

Acara dihadiri oleh Plt Kepala Dinas Kesehatan dr Hernowo dan Seluruh Kepala Puskesmas serta staf dibawah naungan Dinas Kesehatan Kabupaten Bojonegoro. PTT dan THL Dinas Kesehatan Bojonegoro termasuk dalam Peserta PPNPN yang dimana sistem perhitungan pembayaran iurannya adalah sebesar 5% dengan komposisi 3% dibebankan kepada Pemberi Kerja atau dalam hal ini Dinas Kesehatan dan 2% dibebankan kepada Pegawai dengan menanggung 5 (lima) jiwa yaitu suami, istri dan 3 orang anak. Sosialisasi kali ini bertujuan untuk memahamkan kembali mengenai hak dan kewajiban menjadi Peserta JKN-KIS kepada PTT dan THL Dinas Kesehatan Bojonegoro.

Baca Juga:  Tuan Rumah Persibo Bojonegoro Libas Tamunya Madiun Putra FC di Putaran Ke - 2 Liga 3 Jawa Timur

Pada sosialisasi Jaminan kesehatan Nasional kali ini dipaparkan tata cara berobat menggunakan kartu BPJS Kesehatan, mana yang dibiayai dan mana yang tidak termasuk dibiayai oleh BPJS Kesehatan, sehingga masyarakat lebih mengerti penggunaan kartu BPJS Kesehatan

Ferdinan Panjaitan Bidang perluasan peserta BPJS Kesehatan Cabang Bojonegoro pada kesempatan ini menyampaikan pentingnya masyarakat memiliki jaminan kesehatan nasional.

“Pertama tarif kesehatan semakin tahun semakin mahal. Yang kedua pergeseran pola penyakit dari infeksi ringan ke penyakit degeneartif kronis. Ketiga perkembanagan tehknologi kedokteran semakin maju. Ke empat pasien tidak mempunyai pilahan, memiliki tawar yang lemah mendapatkan informasi yang asimatris. Yang terakhir sakit berdampak sosial ekonomi. Nah, berapa rupiah dan apa yang harus kita perbuat maka dari itu pemerintah melalui BPJS Kesehatan membantu masyarakat agar dapat berobat dengan mudah,” jelas pria yang akrab dipanggil Fery ini.

Baca Juga:  Calon Penumpang Bus Arus Balik Mulai Berdatangan di Terminal Rajekwesi

Berbekal slogan “Dengan Gotong Royong Semua Tertolong” semoga masyarakat bisa berobat mudah dan cepat tertolong. Adanya BPJS Kesehatan membuat masyarakat lebih mudah untuk berobat dengan program Jaminan Kesehatan Nasional. (Lis/SB)