Reporter : Sasmito
SuaraBojonegoro.com – Ratusan PKL (Pedagang Kaki Lima) Yang biasanya mangkal dan Berjualan di seputar jalan Alun-Alun Kota Bojonegoro mendatangi Gedung DPRD Bojonegoro untuk menyampaikan persoalan terkait dilarangnya mereka berjualan ditempat semula, serta menolak dipindahkan ke lokasi yang diaediakan yaitu di Taman Rajekwesi Bojonegoro. Rabu (8/1/2020).
Perwakilan PKL, Sumarjo , menyampaikan terkait soal relokasi PKL yang berada di seputar Alun-Alun, bahwa selama mereka berjualan sebelumnya aman tentram dan tidak ada masalah, namun setelah terbut SP (Surat Peringatan) terhadap PKL dan mereka mulai meresah.
“Kami hanya minta satu poin janji dari Bupati Terpilih untuk tidak memindah dan menggusur PKL, dari janji lainnya seperti mundur dua meter dari pagar, serta lapangan Tenis kurang berfungsi dan bisa di gunakan untuk PKL, dan study banding PKL ke Singapura,” Kata Sumarjo dihadapan Pimpinan DPRD dan Instansi Pemkab Bojonegoro terkait, seperti Satpol PP, Dinas Perdagangan, Dinas Lingkungan Hidup dan Tim Relokasi PKL.
Selain itu PKL berharap ada penjelasan yang jelas dari Bupati Bojonegoro Anna Muawanah dan berharap ada Diskusi, karena pada saat pertemuan beberapa waktu lalu, Bupati hanya menyampaikan sambutan dan tidak ada dialog dan meninggalkan tempat. “Dari Pimpinan DPRD juga ada yang akan membantu,” lanjut Sumarjo.
Ketua DPRD Bojonegoro, Imam Sholikin menyampaikan di hadapan perwakilan PKL di ruang Paripurna bahwa Bupati Bojonegoro punya harapan untuk menata semua yang ada di Bojonegoro untuk lebih baik, sehingga perlunya penataan baik dari PKL sendiri juga untuk perkembangan ke depan baik ekonomi atau perubahan yang kebih baik untuk kesejahteraan PKL.
“Untuk pembangunan Bojonegoro kedepan memang butuh saling mendukung baik pemerintah kabupaten maupun dari PKL, dan tidak menghalangi proses untuk Bojonegoro lebih maju dan PKL tetap bisa jualan,” Jelas Imam Sholikin.
Di sampaikan oleh Ketua DPRD Bojonegoro bahwa Namun kalau menghalangi proses Bojonegoro lebih maju, maka akan sulit untuk berkembang bagi semua pihak, sehingga dengan duduk bersama mencari solusi yang kebih baik untuk kemajuan bersama, dan agar tidak ada saling ‘kongkong’ dan semua harus lunak, karena semua untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat Bojonegoro.
“Mari kita diskusi bersama dan semua program pemkab Bojonegoro intinya adalah untuk kesejahteraan bersama,” Pungkas Politisi asal PKB ini. (Sas*)