SUARABOJONEGORO.COM – Statmen Menteri ESDM (Energi dan Sumber Daya Mineral) Ignasius Jonan dalam arahannya kepada Pejabat Eselon I, II dan III di lingkungan Direktorat Jenderal (Ditjen) Mineral dan Batubara, Ditjen Ketenagalistrikan serta Ditjen Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi, di Jakarta, Selasa (17/7/18) yang ditayangkan di website reami ESDM lalu terkait statmennya tentang “jika seorang pemimpin seperti guru silat dapat menciderai amanat rakyat, dan pemimpin itu harus memberikan semua ilmunya”
Pernyataan menteri ESDM tersebut menuai reaksi kekecewaan dan juga disayangkan dari beberapa Perguruan Pencak silat di Bojonegoro, diantaranya adalah Ketua Perguruan Silat PSHT (Persaudaraan Setia Hati Terate) dan PSHW (Persaudaraan Setia Hati Winongo) Cabang Bojonegoro, yang menganggap bahwa justru pernyataan Menteri ESDM yang menciderai Budaya Bangsa.
Ketua Cabang PSHW Bojonegoro, Sasmito menyatakan bahwa seharusnya Menteri ESDM tidak melakukan pernyataan yang seperti mendeskreditkan Budaya Bangsa Pencak silat yang didalamnya penuh dengan ajaran dan Filosofi, namun pernyataan Menteri ESDM justru seolah olah Guru Silat pelit ilmu dan tidak Mengajarkan semua Ilmunya kepada Muridnya.
“Justru seorang Guru Silat sangat berharap Para muridnya Bisa melebihi gurunya dan bisa berprestasi lebih dari gurunya,” Kata Sasmito. Jum’at (20/7/19).
Ditambahkan oleh Sasmito harusnya Menteri Jonan belajar terkait isi dan filosofi tentang ajaran ajaran silat yang bernilai luhur sebagai budaya bangsa yang juga para pejuangnya banyak belajar silat untuk Mengusir penjajah.
“saya sangat menyayangkan pernyataan Menteri Jonan apalagi menjelang Asean Games yang didalamnya juga ada pertandingan pencak silat, harusnya pak menteri memberikan suport bagi pencak Silat Indonesia bukan malah menganggap guru pencak silat tidak terbuka ilmunya pada muridnya,” Tambah Pria yang juga sekretaris IPSI Bojonegoro.
Sementara itu Ketua PSHT Cabang Bojonegoro, Wahyu Subakdiono juga menyatakan bahwa pernyataan menteri ESDN adalah bentuk pelecehan terhadap Perguruan Pencak Silat.
Menurut Wahyu Subakdiono, tidak ada Perguruan Pencak Silat Indonesia yang mengajarkan, mestinya 10 tapi yang diberikan 9. “Berarti Jonan si Menteri ESDM Itu tidak memahami filosofi Pencak Silat sebagai warisan luhur budaya Bangsa,” Kata Pria yang juga Ketua IPSI Bojonegoro.
Ditambahkan oleh Wahyu bahwa Melecehkan Pencak Silat sama juga melecehkan karakter Bangsa Indonesia itu sendiri. Karena Pencak Silat justru dahulu sebagai alat Perjuangan Bangsa. Sehingga mewarisi Jiwa-jiwa patriotisme, semangat pantang menyerah serta kejujuran.
“Paling Dia mengenal Pencak Silat hanya dari bacaan komik silat, atau mungkin dari konon katanya.
Beliau itu tokoh Bangsa, Menteri kok ngomongnya jauh dari Pemahaman Budaya Bangsanya,” pungkasnya.
Sebelum isi berita web resmi dengan Link : https://www.esdm.go.id/id/media-center/arsip-berita/menteri-jonan-pemimpin-itu-jangan-seperti-guru-silat diganti para pesilat banyak yang melakukan Screen Shot sehingga untuk bukti pernyataan Menteri ESDM tersebut.
Harapan para Pesilat Bojonegoro Jonan harus meminta maaf kepada para pesilat Indonesia dan Guru Silat serta seluruh Bangsa Indonesia terkait pernyataannya tersebut. ( BIM/RED )
Reporter: Bima Rahmat
Foto : Pernyataan Menteri ESDM Di Medis