Reporter : Bima Rahmat
SuaraBojonegoromcom – Perubahan warna sungai Bengawan Solo akhir-akhir ini disebabkan dari efek produk batik yang limbahnya mengalir disepanjang sungai. Selasa (22/10/19).
Hal ini disampaikan oleh Nurul Azizah, selaku Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bojonegoro. Dirinya menjelaskan bahwa yang berada di hulu terdapat produk batik yang dianggap kurang memperhatikan lingkungan.
“Kemarin DLH sudah mengirim surat ke DLH Provinsi untuk kita kerjasama. Kalau ada pengelolaan seperti ini biar ada tanggungjawab dari yang membuat kesalahan,” katanya saat mengisi acara Program Peduli Lingkungan dan Kelestarian Sungai Bengawan Solo, yang diselenggarakan oleh PT Pertamina EP di Balai Desa Semanding, Kecamatan Bojonegoro, Kabupaten Bojonegoro.
Dirinya menegaskan jika dari produk batik tersebut berdampak pada seluruh yang teraliri sungai Bengawan Solo ini. Hal inilah yang menjadi problem saat ini.
Selain itu dalam kesempatan ini Nurul Azizah, menjelaskan bahwa saat ini pemerintah kabupaten Bojonegoro mempunyai program dan target yakni dalam empat tahun harus dapat menanam 500. 000 pohon.
Diharapkan ribuan tanaman tersebut dapat ditanam sepanjang jalan provinsi maupun jalan nasional dan jalan kabupaten. Dengan menanam ribuan tanaman tersebut diharapkan dapat mengurangi cuaca panas di Kabupaten Bojonegoro saat ini.
“Kalau kita lihat dibeberapa ruas jalan kita juga mengembangkan bunga bugenvil. Bupati masih menyambung program yang baik untuk dilanjutkan yakni program bugenvil,” imbuhnya.
Hal ini dikarenakan untuk tanaman bunga bugenvil di wilayah yang kering dapat tumbuh dengan baik. Selain itu bunga bugenvil juga tidak membutuhkan banyak air. Sehingga inilah yang nantinya menjadi program terusan bupati bojonegoro.
“Mulai dari Baureno sampai Margomulyo nanti kanan kirinya tertanam bunga bugenvil,” pungkasnya. (Bim/red).