Peran AKMI dalam Meningkatkan Literasi dan Kompetensi Siswa di Madrasah

Oleh:  Said Edy Wibowo *)

SuaraBojonegoro.com – Pendidikan yang ada di Indonesia terus mengalami perubahan dan peningkatan kualitas seiring dengan perkembangan zaman. Salah satu upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan, khususnya di madrasah, adalah melalui pelaksanaan Asesmen Kompetensi Madrasah Indonesia (AKMI).
AKMI merupakan salah satu instrumen penting yang digunakan untuk mengukur dan mengevaluasi kemampuan serta literasi peserta didik di madrasah. Dengan fokus pada peningkatan literasi, AKMI diharapkan dapat menjadi alat efektif dalam pengembangan kompetensi siswa secara komprehensif.

Apa itu AKMI?

AKMI merupakan asesmen yang dirancang khusus untuk mengukur kemampuan literasi peserta didik di madrasah pada beberapa bidang kompetensi utama, seperti literasi membaca, literasi numerasi, literasi sains, dan literasi sosial budaya. Berbeda dengan ujian konvensional yang hanya berfokus pada hasil pembelajaran berbasis konten, AKMI lebih menekankan pada kemampuan berpikir kritis, memahami informasi, serta memecahkan masalah yang dihadapi peserta didik dalam konteks kehidupan sehari-hari.

Pelaksanaan AKMI didasarkan pada prinsip bahwa kemampuan literasi peserta didik harus ditingkatkan agar mereka tidak hanya mampu menguasai pelajaran di kelas, tetapi juga dapat beradaptasi dengan dunia luar yang terus berubah. Dalam hal ini, madrasah diharapkan tidak hanya berperan sebagai tempat transfer ilmu, tetapi juga sebagai wadah pengembangan karakter dan keterampilan abad 21.

Tujuan dan Manfaat AKMI

Mengukur Literasi Siswa di Madrasah

Salah satu tujuan utama AKMI adalah untuk memperoleh gambaran tentang tingkat literasi peserta didik di madrasah. Hal ini penting untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan dalam proses pembelajaran yang selama ini berlangsung. Dengan demikian, madrasah dapat merancang intervensi yang lebih tepat dalam proses belajar mengajar.

Baca Juga:  PILKADA: UPAYA MENEGUHKAN RUANG DEMOKRASI

Mengembangkan Kemampuan Berpikir Kritis dan Analitis

AKMI tidak hanya berfokus pada pengukuran hafalan atau pengetahuan teoritis semata. Asesmen ini mendorong peserta didik untuk berpikir kritis, menganalisis informasi, dan menemukan solusi terhadap masalah yang dihadapi. Dengan demikian, kemampuan kognitif peserta didik dapat berkembang secara optimal.

Meningkatkan Kualitas Pembelajaran di Madrasah
Hasil dari AKMI

Memberikan data empiris yang dapat digunakan oleh madrasah untuk mengevaluasi kualitas pembelajaran. Data ini dapat dijadikan acuan bagi guru dalam memperbaiki metode pembelajaran, serta bagi pengelola madrasah dalam merumuskan kebijakan yang lebih efektif.

Mempersiapkan Siswa Menghadapi Tantangan Global

Di era globalisasi, literasi tidak hanya sebatas kemampuan membaca dan menulis. Literasi dalam konteks modern mencakup pemahaman teknologi, sains, serta keterampilan sosial budaya. AKMI membantu mempersiapkan peserta didik madrasah untuk menghadapi tantangan global dengan mengasah keterampilan yang relevan dengan tuntutan zaman.

AKMI sebagai Upaya Meningkatkan Literasi di Madrasah

Literasi merupakan kunci utama dalam proses pembelajaran. Tanpa kemampuan literasi yang baik, peserta didik akan kesulitan dalam memahami pelajaran di berbagai bidang ilmu. Oleh karena itu, AKMI hadir sebagai solusi untuk meningkatkan kemampuan literasi siswa di madrasah, terutama dalam empat jenis literasi utama:

Literasi Membaca

Kemampuan memahami teks, baik fiksi maupun nonfiksi, sangat penting untuk pengembangan pengetahuan siswa. AKMI mengukur seberapa baik siswa mampu memahami isi bacaan, menganalisis struktur teks, serta menarik kesimpulan berdasarkan informasi yang disajikan.

Literasi Numerasi

Kemampuan matematika dasar, seperti operasi hitung dan pemecahan masalah kuantitatif, sangat penting untuk pengembangan kemampuan numerasi. AKMI membantu mengidentifikasi sejauh mana peserta didik menguasai keterampilan ini dan bagaimana mereka dapat meningkatkan kemampuan tersebut.

Baca Juga:  Kebangkitan Nasional dan Adaptasi Dengan Pandemi

Literasi Sains

Peserta didik juga dinilai berdasarkan pemahaman mereka terhadap konsep-konsep ilmiah. AKMI menguji sejauh mana siswa dapat menerapkan pengetahuan sains dalam situasi nyata, serta kemampuan mereka untuk memecahkan masalah berdasarkan prinsip-prinsip ilmiah.

Literasi Sosial Budaya

Literasi ini berfokus pada kemampuan peserta didik untuk memahami interaksi sosial, budaya, serta norma-norma yang berlaku di masyarakat. Ini penting agar siswa dapat menjadi individu yang berdaya saing tinggi dan berperan aktif dalam masyarakat yang multikultural.

Tantangan dalam Pelaksanaan AKMI

Meskipun AKMI memiliki banyak manfaat, pelaksanaannya tentu tidak lepas dari tantangan. Salah satu tantangan utama adalah perbedaan kesiapan infrastruktur di berbagai madrasah. Beberapa madrasah di daerah terpencil mungkin belum memiliki fasilitas teknologi yang memadai untuk mengakses tes berbasis komputer yang digunakan dalam AKMI. Selain itu, pelatihan bagi guru juga menjadi hal penting agar mereka mampu memahami dan mengimplementasikan hasil AKMI dengan baik dalam proses pembelajaran.

Penutup

AKMI sebagai asesmen kompetensi di madrasah merupakan langkah inovatif yang diharapkan dapat meningkatkan literasi peserta didik di Indonesia. Dengan pemahaman yang lebih mendalam tentang literasi dan kemampuan berpikir kritis, siswa madrasah diharapkan mampu beradaptasi dengan cepat terhadap perkembangan zaman dan siap menghadapi tantangan global. Tantangan dalam pelaksanaan AKMI harus terus diatasi melalui kerjasama semua pihak, termasuk pemerintah, madrasah, guru, dan orang tua, demi terciptanya generasi yang literat, kritis, dan kompeten.

*) Peserta Bimtek Instruktur Visitasi Tindak Lanjut Hasil AKMI, IV 19 Periode 3 2024 | Pengawas Madrasah Kemenag Bojonegoro Jawa Timur