SuaraBojonegoro.com – Bojonegoro – Guna berkontribusi dalam usaha meningkatkan kesejahteraan masyarakat, PT Pertamina EP Cepu (PEPC) Zona 12, Regional Indonesia Timur, Subholding Upstream Pertamina menggelar program peningkatan nilai hasil hutan melalui pembangunan sarana prasarana pengolahan minyak atsiri. Bantuan ini diberikan PEPC JTB kepada masyarakat di sekitar area proyek gas Jambaran Tiung Biru (JTB) melalui unit usaha Lembaga Masyarakat Desa Hutan(LMDH). Kegiatan ini dibuka dengan sosialisasi & rembug desa sekaligus pelatihan bagi anggota bertempat di Balai Desa Dukuhkidul, Ngasem, Bojonegoro, Jawa Timur pada Kamis hingga Jumat (11-12/08).
Hadir mewakili management PEPC JTB Community Relations & CSR Officer PEPC JTB Edi Arto menyampaikan kepada para peserta rembug desa dan pelatihan Program pelita harapan misri, salah satu tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mewujudkan asas pemerataan dan keadilan dalam implementasi program pengembangan kemasyarakatan dari PEPC JTB. Dimana hal tersebut sesuai dengan prioritas kebijakan daerah Pemerintah Kabupaten Bojonegoro. “Program ini selain akan memberikan manfaat bagi masyarakat juga untuk menjalin hubungan yang baik dengan masyarakat sekitar dan Pemerintah Daerah sehingga komunikasi kami berjalan dengan baik,” terangnya.
Pada kegiatan ini, Camat Ngasem Iwan Sopian menyampaikan kegembiraannya atas dukungan fasilitas yang diberikan PEPC kepada warganya untuk berkarya melalui program ini. Iwan mengharapkan warga yang tergabung dalam LMDH ini nantinya dapat semakin berkembang sehingga pendapatan ekonomi masyarakatnya dapat meningkat.
Senada dengan Iwan, Kepala Desa Dukuhkidul Sulibianto menyampaikan rasa terima kasihnya kepada PEPC dengan digelarnya program ini di tempatnya. “Kami sangat berterima kasih atas bantuan fasilitas pengolahan minyak kayu putih ini dari PEPC. Mewakili warga desa Dukuh Kidul kami akan berusaha supaya program ini dapat berjalan sukses dan bisa memberikan manfaat bagi warga dan masyarakat kami secara berkesinambungan,” ungkap Sulibianto.
Hadir memberikan materi pelatihan yang berlangsung selama dua hari ini antara lain dari Bagian Kesatuan Pemangku Hutan (BKPH) Clangap Lugianto dan Joko Hadi Purnomo ketua Lembaga IDFoS. Dalam program ini, masyarakat yang tergabung dalam LMDH Desa Dukuhkidul setelah mengikuti serangkaian pelatihan hingga penyusunan Standard Operational Procedure (SOP) pengelolaan manajemennya. (Red/Lis)