Reporter : Putut Sugiarto
SuaraBojonegoro.com – Maraknya PSK (Pekerja Seks Komersial) lewat aplikasi chating dan menempati beberapa titik tempat kos di Bojonegoro menjadi perhatian dari Aliansi Peduli Perempuan dan Anak Kabupaten Bojonegoro, Jum’at 28/07/2023.
Koordinator APPA Kabupaten Bojonegoro Nafidhatul Hima mengatakan kepada suarabojonegoro.com bahwa aplikasi chating Mi Chat itu sangat mudah di akses, saya rasa tidaklah sulit untuk mencari atau mendeteksi keberadaan si PSK.
Hima memaparkan jika dirinya lebih melihat dari dampak atau efek dari ini, jangan salahkan perempuannya, kalau tidak ada memakai jasa mereka, tidak mungkin ini akan terjadi, ini bisa di kontrol terkait pengggunaan aplikasi tersebut, pemerintah seharusnya hadir disini sehubungan dengan penyakit masyarakat ini.
BERITA TERKAIT: Penjaja Seks Komersial Makin Marak di Bojonegoro, Tempati Kos Tawarkan Lewat Aplikasi Chating
“Tidak hanya perempuannya tetapi laki-lakinya juga juga harus ada pehatian, karena pengguna dan yang menawarkan itu bisa jadi lebih banyak dari penggunanya, ” paparnya.
Pemerintah harus hadir secara intens terkait penyakit masyarakat ini karena jumlahnya semakin meningkat, terutama orang tua juga harus lebih perhatian kepada anak, karena aplikasi ini sangat mudah digunakan oleh anak juga.
Ibu berkacamata ini juga menyampaikan keprihatinan, karena Bojonegoro yang notabene kota kecil, tetapi kalau urusan perempuan kaitannya dengan penjaja seks komersial ini cukup tinggi, ini harus menjadi perhatian lebih karena dia juga pernah menemui anak remaja setingkat Sekolah Menengah Atas itu ternyata dia tinggal di tempat kos, sekaligus menjajakan diri menjadi PSK.
“Ini harus menjadi perhatian bersama karena tehnologi yang sangat mudah diakses, kontrol orang tua juga sangat penting, apalagi aplikasi ini bisa di lacak tempatnya, bisa diketahui siapa yang pesan itu, pemerintah harusnya bisa bertindak cepat untuk mengatasi masalah ini, apalagi kalau dibiarkan, disisi lain bisa berdampak juga terhadap penyebaran virus HIV, penyakit kelamin lainnya, pasti degradasi moral makan terjadi di situ baik sisi perempuan maupun laki-lakinya, “tegas hima.
Khawatir nya tidak hanya kalangan dewasa yang menjajakan diri atau sebaliknya yang pesan, tetapi kalangan remaja pun juga ada.
“Kalau di Bojonegoro tempat kos yang harga minimalis kan banyak, jadi Pemerintah Kabupaten juga harus berani mengambil tindakan tegas dengan maraknya tempat-tempat kos yang kerap dipakai untuk ajang transaksi prostitusi, ” pungkas aktivis perempuan ini. (Put/Red)