suarabojonegoro.com – Pemkab Bojonegoro terus berupaya memfasilitasi jika terjadi kendala-kendala dalam proses pengerjaan Proyek Gas Unitisasi Jambaran-Tiung Biru (J-TB). Hal tersebut seperti dilakukan dengan rapat pembahasan kendala pekerjaan pengaspalan jalan umum Celangap-Mojodelik oleh PT Pembangunan Perumahan (PP) siang ini, Senin (29/5/17) di lantai II Ruang Mliwis Putih Pemkab Bojonegoro.
Hadir dalam rapat tersebut, Setyo Yuliono, Asisten II Pemkab Bojonegoro, Kompol Suwardjo A (Pansus obvit Polda Jatim), AKP Sodiq (Kasat Intelkam Polres Bojonegoro), Peltu Nyaidan (Posramil Gayam), Pandu Subiyanto (PEPC), AKP Wiwin Rusli (Kapolsek Gayam), Iptu Eku Suwanto ( KBO Reskrim), Supriyadi (Bakes Bang Pol), Project Control Manager (PP), Akhlis Fitanto, Edi Purwanto (PP).
Dalam rapat tersebut diperoleh beberpa poin kesepakatan, antara lain, besok pada hari Selasa tanggal 30 Mei 2017 dimulai pukul 19.00 WIB sampai pukul 03.00 WIB akan dimulai pengerjaan lanjutan pengaspalan jalan umum turut Desa Clangap hingga Desa Mojodelik. Pengerjaan tersebut dilakukan selama kurang lebih 2 minggu kedepan.
Kemudian, dalam proses pelaksanaanya, akan selalu didampingi oleh personil Pansus Obvit dan Muspika, guna antisipasi gejolak masyarakat disekitar lokasi.
Project Control Manager, PT PP, Akhlis Fitanto, mengungkapkan, Pengaspalan dilakukan mulai dari Dusun Celangap, Desa Sumengko, Kecamatan Kalitidu sampai Desa Mojodelik, Kecamatan Gayam.
“Pekerjaan pengaspalan jalan sepanjang 6 kilo meter dengan lebar 5 meter tersebut sudah dilakukan sejak awal bulan Mei lalu,” katanya saat ditemui usai rapat bersama di depan ruang Mliwis Putih, Pemkab Bojonegoro.
Hingga saat ini, lanjutnya, pekerjaan sudah mencapai 50 persen, dan diharapkan tuntas dua minggu kedepan sebelum lebaran. “Ada 18 orang yang ikut kerja dari rekomendasi desa,” aku Akhlis.
Disinggung terkait berapa nilai anggaran yang digelontorkan dalam pengerjaan jalan tersebut, pihaknya memilih untuk bungkam. Sebab, hal tersebut dinilai bersifat rahasia.
“Ini untuk data gak usah ya. Kawatir terjadi gejolak dibawah (kontraktor lokal),” ujarnya dengan mewanti-wanti nominal tersebut tidak usah ditanyakan dan dijawab. (wan/red).