Pendekar Silat di Bojonegoro Dilarang Konvoi dan Pakai Kaos Komunitas, Memaksa Ini Akibatnya!

Reporter : Arum Sekar

SuaraBojonegoro.com – Menjelang bulan para Pendekar Pencak Silat, yaitu bulan suro atau Muharam, yang juga diisi banyak kegiatan persilatan dari berbagai perguruan Pencak Silat yang ada, sehingga dihimbau untuk menciptakan Suasana Kamtibmas (Keamanan dan Ketertiban Masyarakat) yang kondusif.

Hal ini disampaikan oleh Kapolres Bojonegoro AKBP Muhammad dalam acara Rapat Koordinasi dengan Para Ketua Cabang Pencak silat Bojonegoro yang tergabung dalam BKP (Bojonegoro Kampung pesilat) yang juga melalui zoom Meting para Kapolsek dan ketua Perguruan pencak silat tingkat kecamatan di Kabupaten Bojonegoro, Kamis (28/7/2022).

“Kami berharap kondusifitas di kabupaten Bojonegoro pada bulan Suro yang sudah berjalan selama ini tetap terjaga dengan baik dengan tanggung jawab para pimpinan perguruan pencak silat masing masing” Ujar Kapolres Bojonegoro.

Terkait adanya konvoi para pesilat yang kemungkinan terjadi maka kepolisian akan melakukan tindakan tegas jika ada konvoi dengan menggunakan roda dua, karena bisa menganggu lalu lintas dan warga, adapun salah satu konskwensi para pelaku konvoi kendaraanya akan di sita dan diamankan oleh pihak Polisi selama satu bulan dan dilakukan tindakan hukum terhadap pelanggaran yang dilakukan.

Baca Juga:  Satreskrim Polres Bojonegoro Berbagi Kasih Dengan Sembako Bagi Masyarakat Yang Membutuhkan

Begitu juga dengan kaos komunitas yang menamakan perguruan pencak silat danĀ  bergambarkan dengan desain rasis, juga akan mendapatkan tindakan tegas dari pihak kepolisian.

“Kami juga meminta kepada pengurus BKP dan Para Polsek untuk mengamankan jika ada warga yang menggunakan kaos kaos komunitas dan juga kaos kaos yang bertuliskan rasisme,” Tambah Kapolres Bojonegoro.

AKBP Muhammad juga menghimbau agar dalam kegiatan pencak silat di bulan Suro ini, semua insan Pencak silat mengikuti aturan dengan baik dan tertib himbauan dari perguruannya dan tidak melakukan pelanggaran yang dapat merugikan masyarakat banyak.

“Saya juga menghimbau agar malam satu suro juga diisi dengan kegiatan yang bermanfaat, serta tidak berangkat ke Madiun guna acara Nyekar,” tegasnya.

Baca Juga:  Kapolres Bertemu Ketua Cabang PSHT & PSHW, Bangun Persaudaraan Untuk Bojonegoro Damai

Sementara itu, Ketua BKP Wahyu Subakdiono yang diwakili oleh Sekretaris BKP Sasmito Anggoro menyampaikan akan membantu pihak kepolisian dalam menciptakan suasana kondusifitas di wilayah Bojonegoro, dan membantu polisi dalam patroli untuk menciptakan suasana kamtibmas.

“Beberapa perguruan silat di Bojonegoro sudah melakukan upaya upaya menciptakan kondusifitas saat kegiatan dibukan suro, dan kami BKP siap membantu kepolisian dalam menciptakan Kamtibmas di Bojonegoro,” Papar Sasmito.

Dirinya juga mengajak semua Anggota Pencak Silat di Bojonegoro untuk berkomitmen guna mematuhi larangan larangan yang sudah dihimbaukan oleh Kepolisian dan agar tidak melanggarnya.

“Karena setiap kesalahan dan pelanggaran yang dilakukan oleh Anggota Perguruan silat pasti akan menjadi tanggung jawab para pimpinannya,” Pungkasnya. (Rum/Red)