Penambang Pasir Liar Disungai Begawan Solo Diobrak Warga

Reporter : Sasmito

SuaraBojonegoro.com – Adanya penambang pasir liar di Sungai Begawan Solo wilayah Desa Cangakan kecamatan Kanor, Bojonegoro yang berbatasan dengan Kecamatan Rengel Kabupaten Tuban membuat warga Desa Cangakan merasa geram karena dengan adanya hal tersebut mengakibatkan kerusakan pada Bibir Sungai Begawan Solo.

Warga secara spontan meneriaki dan juga melempari dengan tanah dan batu ke aktivitas penambangan pasir dari dasar Sungai Begawan Solo ini yang diduga menggunakan mesin mekanik.

“Hentikan! Pergi jangan sedot lagi disini, ayo pergi!” Teriak Warga saat datang ke pinggir Sungai Begawan Solo di Desa Cangakan, Selasa (25/6/19) kemarin.

Menurut Sadali, Salah satu warga Cangakan bahwa kegiatan ini terjadi sudah sejak lama, dan mengakibatkan kerusakan pada bibir sungai begawan Solo dan longsor. “Mereka sulit diberitahu kami khawatir terjadi longsor pada pinggir sungai Begawan Solo,” Katanya.

Baca Juga:  Hampir 2 Bulan Perangkat Desa Ini Menghilang dan Meninggalkan Tugasnya

Dikatakan juga oleh Sadali, bahwa para penyedot pasir tersebut sudah diingatkan berkali kali agar tidak melakukan penyedotan pasir dilokasi tersebut, namun tidak pernah diindahkan sehingga membuat warga geram dan mengobrak serta mengusir mereka.
“Meski diingatkan dan sempat berhenti diperkirakan nanti akan kembali lagi, sehingga kami minta aparat keamanan harus menindak tegas,” Tambah Sadali.

Sementara itu Kapolres Bojonegoro, AKBP Ary Fadli mengatakan sudah melakukan langkah persuasif dan memerintahkan kepada pihak Polsek Kanor untuk turun tangan menyelesaikan dan memediasi persoalan yang terjadi.

“Masalah ini harus melibatkan semua pihak baik Forkominda maupun Forkomincam, sudah dimediasi oleh pihak kami untuk suasana agar kondusif,” Kata Kapolres Bojonegoro.

Baca Juga:  Pengendara Motor Meninggal Dunia, Setelah Tabrakan Dengan Truck di Kepohbaru

Kapolres Bojonegoro juga akan membawa soal penambangan pasir ini ke Forkopimda , karena persoalan ini tidak bisa dibebankan kepada institusi Polri saja, dan butuh keterlibatan semua pihak. “masalah ini sudah lama berlangsung harus dicari formula yang tepat untuk mengatasi hal tersebut,” Pungkas AKBP Ary Fadli. (Sas)